Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membedah Janji Kosong Kesejahteraan dari Sektor Tambang

9 September 2025   11:00 Diperbarui: 29 Agustus 2025   18:46 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto aerial bekas tambang batu bara di Samboja, Kalimantan Timur. (ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY via Kompas.com)

Lalu siapa yang salah? Apakah industrinya sejahat itu? Tidak sesederhana itu. Menyalahkan tambang semata bisa menyesatkan. Sering kali akarnya ada pada tata kelola yang buruk. Sektor ini rawan korupsi (Indonesia Corruption Watch).

Aturan mainnya lemah, bahkan ada yang sengaja dilemahkan. Pengawasan pemerintah juga lemah. Perusahaan akhirnya leluasa melanggar karena tidak takut sanksi berat. Buruknya tata kelola menjadi masalah inti.

Peneliti BRIN pun mengkaji hal ini (2024). Uang hasil tambang seharusnya untuk rakyat, tetapi malah bocor ke kantong oknum.

Jadi persoalannya bukan sekadar ada atau tidak ada tambang. Yang menentukan adalah bagaimana tambang dikelola.

Jika pengelolaannya benar dan adil, manfaatnya bisa nyata. Kuncinya ada pada tata kelola yang baik: aturan tegas yang tidak pandang bulu, pengawasan ketat dan jujur, serta kewajiban perusahaan untuk bertanggung jawab penuh termasuk memulihkan lingkungan.

Warga juga harus dilibatkan aktif dalam setiap keputusan penting. Mereka bukan penonton di tanah sendiri.

Tanpa perbaikan sistem yang mendasar, janji kesejahteraan dari tambang akan tetap kosong.

***

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun