Pensiunan bisa jadi pemain utama di ekonomi digital, dengan keterampilan baru yang membuka peluang usaha.
Di tengah pesatnya perkembangan ekonomi digital, pensiunan merasa tertinggal. Mereka telah banyak menghabiskan waktu dalam dunia kerja konvensional. Mereka menghadapi tantangan besar dalam beradaptasi dengan teknologi baru.Â
Di Indonesia, sektor ekonomi digital diperkirakan akan tumbuh signifikan. Namun, pensiunan menghadapi tantangan berupa rendahnya literasi digital.Â
Ini jadi penghalang utama bagi mereka untuk ikut serta dalam ekonomi digital. Dapatkah mereka jadi pelaku aktif dalam ekonomi digital Indonesia?
Pelatihan Digital sebagai Kunci Partisipasi Pensiunan di Ekonomi Digital
Pelatihan keterampilan digital bagi pensiunan adalah keharusan. Ini untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam ekonomi digital yang berkembang.Â
Program pelatihan digital yang difasilitasi pemerintah sangat penting. Menurut Melintas.id (2025), Kominfo dan Kemnaker telah meluncurkan program pelatihan digital.Â
Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan masyarakat, termasuk pensiunan. Pelatihan ini memberikan keterampilan dasar menggunakan teknologi. Seperti perangkat komputer, aplikasi perbankan digital, dan platform e-commerce.
Dengan keterampilan ini, pensiunan dapat mengelola usaha mereka secara mandiri. Mereka dapat membuka peluang usaha baru. Selain itu, mereka dapat berpartisipasi dalam pasar yang lebih luas.Â
Misalnya, pensiunan Pos Indonesia membangun koperasi digital berbasis platform digital (Pos Indonesia, 2022).
Peningkatan keterampilan digital memungkinkan pensiunan memanfaatkan platform digital. Mereka bisa menjual produk atau jasa secara online. Mereka juga dapat mengakses pasar global.Â