Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bertahan Hidup di Masa Pengangguran Melalui Silaturahmi

9 Mei 2025   09:00 Diperbarui: 8 Mei 2025   19:48 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi koneksi sosial yang membuka peluang di masa pengangguran. (Dibuat oleh ChatGPT)

Membangun jaringan sosial dan silaturahmi dapat membantu bertahan hidup dan membuka peluang di masa pengangguran.

Saat menganggur, banyak orang merasa terjebak. Mereka kebingungan mencari cara bertahan hidup. Kita mungkin merasa sudah mencoba segala cara. 

Mulai dari melamar pekerjaan hingga mengasah keterampilan baru. Namun, terkadang peluang tetap sulit didapatkan. Salah satu cara untuk keluar dari keadaan ini adalah memperluas jaringan sosial.

Seringkali, kita hanya fokus pada keterampilan atau pengalaman. Namun, yang dibutuhkan adalah hubungan yang membuka peluang. 

Memperluas jaringan sosial mempermudah kita mendapatkan peluang kerja. Bahkan, kita bisa memulai usaha kecil. 

Masalahnya, banyak orang merasa malas atau malu berinteraksi. Ini terutama berlaku bagi yang introvert atau takut keluar zona nyaman.

Memperluas Jaringan Sosial

Memperluas jaringan sosial sangat penting. Bagi sebagian orang, ini terdengar sederhana. Namun, jaringan sosial yang kuat membuka banyak kesempatan. Mengapa kita harus mulai membangun jaringan sosial yang lebih luas?

Seseorang yang menganggur mungkin tidak mengetahui lowongan pekerjaan. Teman atau kenalan baru bisa memberi informasi tersebut. 

Mereka yang tidak punya modal bisa menemukan peluang usaha. Jaringan sosial memberi banyak kesempatan yang tidak kita duga.

Melawan rasa malu dan introvert adalah langkah pertama. Mulailah dengan menyapa tetangga atau berkenalan dengan orang baru. Dengan membuka diri, kita akan terkejut betapa banyak peluang datang dari pertemuan sederhana.

Studi Kasus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun