Mohon tunggu...
Aidatul Adawiyah
Aidatul Adawiyah Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

Berbagi untuk sesama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk, Bun, Kita Lestarikan Bahasa Ibu untuk Anak Cucu Kita

23 Maret 2021   17:57 Diperbarui: 6 April 2021   22:35 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai bunda..... apa kabar? Semoga selalu sehat agar bisa melakukan aktivitas dengan baik dan maksimal. Jangan lupa jaga kesehatan diri dan keluarga ya bun. Nah di kesempatan kali ini saya akan membahas tentang bahasa ibu. Umm, kira-kira bunda-bunda millenial ini tau nggak ya tentang bahasa ibu ? jika belum mari kita simak penjelasan berikut.

Menurut Wikipedia, Bahasa Ibu merupakan bahasa pertama yang dikuasai setiap manusia sejak lahir yang diperoleh dari adanya interaksi, antara keluarga dan lingkungan masyarakatnya. Bahasa ibu memiliki banyak istilah, mungkin ada beberapa yang bunda pernah mendengar yakni bahasa asli, bahasa utama, mother tongue, atau native language.

Di indonesia sendiri memiliki bahasa ibu yang amat banyak ada 718 bahasa yang tersebar dari sabang hingga merauke, loh kok bisa kak ? iya, bahasa ibu itu juga bisa kita sebut dengan bahasa daerah, bahasa tersebut lahir dari interaksi kebiasaan penggunaan bahasa di setiap daerah dan warisan dari nenek moyang kita. Seperti saya, bahasa ibu saya adalah bahasa jawa karena saya lahir di pulau jawa. 

Namun, perlu diketahui di setiap pulau menyimpan banyak sekali bahasa, kita ambil contoh pulau jawa. Ia  memiliki 6 provinsi yakni jawa barat, jawa tengah, jawa timur, banten, DKI jakarta, dan DI yogyakarta. Setiap provinsi memiliki ciri khas bahasa masing-masing, di jawa barat dan banten masyarakatnya menggunakan bahasa sunda, sedangkan di jawa tengah, jawa timur, dan DI yogyakarta masyarakatnya menggunakan bahasa jawa. Makanya tidak perlu kaget lagi jika bahasa daerah di indonesia memiliki jumlah yang banyak.

Dikutip dari hasil riset Badan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia terdapat sebanyak 11 bahasa daerah yang telah punah, 4 dalam keadaan kritis, dan 16 dalam keadaan rentan. Dengan hadirnya masalah-masalah semacam ini seharusnya membuat kita sadar betapa pentingnya bahasa ibu atau bahasa daerah untuk kelangsungan hidup.

Memangnya kenapa kak bahasa daerah harus dilestarikan? Sebab bahasa daerah adalah bahasa ibu kita, cerminan dari diri kita yang dapat menjadikan kita memiliki ciri khas yang membuat kita unik atau berbeda dari orang lain. Serta bahasa daerah merupakan salah satu unsur budaya yang harus dilestarikan karena dapat memperbanyak keberagaman kebudayaan negara agar berbeda dari negara lain.

Dengan demikian, kita sebagai orang tua dan orang dewasa harus menurunkan atau mengajari anak tentang bahasa ibu. Boleh saja jika bunda-bunda ingin mengajari anak-anak agar pandai dalam banyak bahasa namun jangan sampai membuat kita lupa untuk tetap mengajarkan bahasa ibu atau bahasa asal mereka. Berikut beberapa manfaat yang akan didapat anak jika mereka mempelajari bahasa ibu atau bahasa daerah.

  • Dapat meningkatkan insting kreatif anak.
  • Membantu tumbuh kembang emosional anak.
  • Momen bonding yang baik untuk anak.
  • Mendukung perkembangan intelektual pada anak.
  • Membuat anak memiliki budi pekerti yang baik.
  • Membuat anak lebih paham dengan kebudayaan,

Ternyata adanya bahasa ibu memiliki manfaat yang luar biasa ya bun untuk anak-anak. Dengan kita mengetahui manfaat semoga memberikan kita semangat untuk terus mempelajari dan mengajari bahasa ibu kepada anak bahkan orang lain. Berikut beberapa upaya yang dapat digunakan untuk melestarikan bahasa daerah. Sebagai berikut :

  • Memberikan pemahaman tentang bahasa sebagai unsur budaya.
  • Mengenalkan bahasa daerah di lingkup keluarga.
  • Menciptakan suasana sebagai penutur.
  • Mengajak mencatat kosa kata bahasa yang baru.
  • Membuat komunitas.
  • Dan membuat perayaan bahasa daerah.

Demikian materi hari ini, terima kasih kepada para bunda yang telah berjuang di hari ini. Walaupun sedikit semoga apa yang saya sampaikan dapat menambah wawasan kita terhadap bahasa ibu atau bahasa daerah. Karena sebaik-baiknya manusia itu dinilai dari ucapannya, kalimat yang diucap merupakan cerminan diri dari kita. 

Maka dari itu mari kita ubah cara pengucapan kita, bahasa kita menjadi lebih baik lagi agar anak cucu kita tetap merasakan manfaat yang terdapat dalam setiap bahasa ibu. Dan jangan lupa jika tanggal 21 Februari merupakan tanggal peringatan bahasa ibu internasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun