Mohon tunggu...
Aida Najma Chumaira _PWK_UNEJ
Aida Najma Chumaira _PWK_UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Jember Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Upaya Pembibitan Ternak Unggul Gagal, Mengapa?

21 September 2022   16:40 Diperbarui: 21 September 2022   16:43 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui program Bantuan Sosial Ketahanan Pangan memberikan sejumlah dana kepada beberapa kelompok tani terpilih di desa untuk melakukan pemberdayaan peternakan hewan ternak, salah satunya kambing. 

Kelompok tani "Mina Maju" terpilih menjadi salah satu penerima dana bantuan sosial dari pemerintah daerah yang disalurkan melalui Dinas Peternakan Kabupaten Temanggung sejumlah 40 juta rupiah. Dana tersebut kemudian diminta untuk dibelikan sejumlah kambing oleh Dinas Peternakan Kabupaten Temanggung. 

Dengan bimbingan tiim penyuluh peternakan yang telah dibentuk untuk membantu serta memantau proses berjalannya program ini, penyuluh peternakan memberikan beberapa saran terkait kriteria pemilihan kambing yang baik dan berkualitas. 

Pertama, untuk jenis kambing yang akan dibeli yaitu berjenis kambing jawarandu dengan rincian kambing jantan sejumlah 3 ekor dan kambing betina sejumlah 16 ekor sehingga untuk total keseluruhan kambing yang ada yakni sejumlah 19 ekor. 

Untuk ketentuan lainnya adalah berat badan kambing, untuk jantan yakni memiliki bobot 25 kilogram sedangkan betina memiliki bobot 20 kilogram. Harapan dari adanya program pemerintah daerah di bidang peternakan ini utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan daging di Kabupaten Temanggung serta untuk pembibitan ternak unggul di Kabupaten Temanggung.

Kelompok tani "Mina Maju" telah menjalankan usaha pembibitan ternak unggul ini selama kurang lebih 11 bulan dengan berbagai asistensi dan penyuluhan telah dilakukan oleh tim penyuluh peternakan dari Dinas Peternakan Kabupaten Temanggung guna mendukung serta memantau berlangsungnya program pemerintah daerah ini. 

Namun, dalam pelaksanaannya belum terealisaskan dengan maksimal. Tedapat sejumlah laporan setiap bulannya dari kelompok tani "Mina Maju" terkait kematian kambing dan kelahiran kambing yang dipelihara. 

Dalam laporan yang diterima oleh tim penyuluh pertanian yang telah dibentuk, terdapat 9 ekor kambing yang mati, diantaranya 2 ekor kambing jantan dan 7 ekor kambing betina. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan dari dokter hewan yang diutus oleh Dinas Peternakan Kabupaten Temanggung, penyebab kematian kambing yakni karena terserang penyakit gudik atau scrabies. 

"Setelah saya mengunjungi lokasi kandang kambing, saya melihat beberapa kambing mulai menggosok-gosokkan tubuh mereka pada hal-hal disekitar mereka karena terasa gatal" terang dr. Nurul seorang dokter hewan yang ditugaskan oleh Dinas Peternakan untuk melakukan pemeriksaan langsung di lokasi kandang. 

Penyakit gudik ini berasal dari serangga atau parasite tungau yang menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit sehingga menimbulkan gatal-gatal pada ternak. Penyakit ini diketahui juga dapat menyerang dengan mudah jika salah satu ternak yang terkena penyakit ini menyentuh ternak lainnya yang sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun