Mohon tunggu...
Ahza Yudiar
Ahza Yudiar Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Eceng Gondok Bertransformasi Menjadi Bioetanol sebagai Sumber Energi Alternatif

3 Oktober 2017   20:22 Diperbarui: 3 Oktober 2017   20:31 2063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eceng gondok bertransformasi menjadi bioetanol sebagai sumber energi alternatif

 Indonesia masih sangat bergantung pada minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan energinya. Akan tetapi minyak bumi adalah sumber daya alam yang tidak terbaharukan dan jumlahnya terus menyusut. Salah satu kandidat utama yang terbaharukan untuk menggantikan minyak bumi adalah biomassa. Dalam usulan penelitian ini akan dikaji pemanfaatan eceng gondok sebagai sumber bahan baku pembuatan bioetanol, yang dapat digunakan sebagai BBM alternatif untuk kendaraan bermotor. 

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mempelajari dan mengoptimasi proses detoksifikasi hidrolisat eceng gondok dengan metode penambahan alkali. Target akhir dari penelitian ini adalah sebuah teknologi tepat guna proses optimum pembuatan bioetanol dari eceng gondok yang merupakan integrasi dari proses hidrolisis eceng gondok, proses detoksifikasi dan proses fermentasi. 

Metode yang digunakan adalah dengan merancang bangun alat yang dibutuhkan di tahapan proses, melakukan percobaan pendahuluan dan percobaan utama untuk mencari kondisi optimum di tahapan proses pembuatan bioetanol dari eceng gondok. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kondisi optimum proses detoksifikasi pada pH 11 dan temperatur 60 C yang ditunjukkan dengan persentase penurunan konsen-trasi furfural yang maksimum. Akan tetapi karakterisasi hasil hidrolisis termal eceng gondok masih perlu dioptimalkan dengan menggunakan kolom HPLC yang berbeda.

Kajian untuk memanfaatkan enceng gondok untuk memproduksi Bioetanol sebagai sumber energi alternatif perlu ditinjau dari berbagai aspek, sehingga dapat disimpulkan kelayakan enceng gondok sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Enceng gondok yang mengandung lignoselulosa yang mencapai 53,3% pada batang dan 66,6 % pada daun. Untuk memproduksi bioetanol dilakukan tiga tahap proses.

Tahap pertama adalah memecah lignin dari selulosa dengan menggunakan senyawa kimia dari golongan basa kuat. Tahap selanjutnya hidrolisis selulosa menjadi glukosa dengan menggunakan asam kuat dan enzim, sedangkan tahap terakhir adalah fermentasi glukosa menjadi etanol menggunakan ragi. Penelitian ini dibagi dalam empat bagian yaitu Optimasi proses Pretreatment menggunakan asam dan basa, Optimasi proses Hidrolisis, Optimasi proses fermentasi dan Proses Pretreatment menggunakan menggunakan jamur selanjutnya Proses SSF untuk menghasilkan bioetanol. Dari Tahapan ini untuk proses Pretreatment menggunakan basa digunakan NaOH dan KOH dengan berbagai variasi konsentrasi dan waktu. Data Hasil Pretreatment ini sudah didapat hampir keseluruhan tetapi analisis lignin belum dapat dilakukan sampai hasil data hidrolisis

selesai.

Analisis kandungan gula pereduksi dilakukan sebelum proses Fermentasi. Untuk Optimasi Hidrolisis dilakukan dengan larutan asam sulfat dengan berbagai konsentrasi dan waktu hidrolisis. Sebagai pembanding dilakukan juga Hidrolisis dengan basa. Sebagian besar data hidrolisis sudah didapatkan tetapi analisis mengenai gula pereduksi belum dlakukan. Untuk Optimasi proses fermentasi baru pengerjaan pada tahapan pretreatment dan hidrolisis. Variasi untuk penelitian proses fermentasi divariasikan nutrisi dan jumlah ragi dalam tahap persiapan. Sedangkan untuk Pretreatment dengan jamur elapuk putih sudah dilakukan dengan kultur campuran sebanyak tiga variasi. Masa inkubasi 1 sampai empat minggu sudah dilakukan dan sebagian analisis lignin dan bioetanol hasil SSF sudah dianalisis.

Prosedur pengolahan bahan.

1. Mengumpulkan potongan-potongan kecil daun eceng gondok.

2. Potongan-potongan kecil daun eceng gondok tersebut kemudian direbus dengan air demineral selama 15 menit dengan suhu + 100oC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun