Mohon tunggu...
Ahmad Zaki Alwy
Ahmad Zaki Alwy Mohon Tunggu... Guru - Seorang Santri yang Tak Kunjung Pintar

وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ihsan kepada Manusia

6 Agustus 2018   06:41 Diperbarui: 6 Agustus 2018   07:11 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Credit: blog (dot) compassion (dot) com

Berbuat Ihsan kepada Sesama

Bila berbuat baik pada yang baik, bagiku itu hal biasa. Balas budi, begitulah kata yang sering didengar di bangku MI/SD. Namun berbuat baik pada mereka yang tidak baik pada kita, itu baru dahsyat. Dan ini yang jarang ditemukan. Sebab tabiat manusia, akan senang kepada mereka yang dapat membuat hatinya senang. Namun membentuk tabiat baru, yakni berbuat baik padanya yang tak baik, diperlukan proses.

Adalah Nabi Yusuf 'Alaihis Salam, meski dibuang oleh saudara-saudanya ke dalam sumur tua. Dia tetap berbuat ihsan (berbuat baik kepada sesama) kepada mereka. Tidak tertanam dalam hatinya bibit kebencian.

Adalah Nabi Musa  'Alaihis Salam, meski dibenci oleh Fir'aun, bahkan ingin dibunuhnya. Dia tetap berbuat ihsan. Hingga suatu ketika, Nabi Musa menyampaikan risalahnya dengan tetap menggunakan kalimat yang lembut. Dia tidak menggunakan kalimat cacian, meski yang dihadapinya seorang diktaktor.

Begitu juga dengan Sayyidina Muhammad Shallahu 'alaihi wasallam. Begitu banyak cobaan yang menimpanya. Apalagi bila kita menengok beberapa kisah akan kelembutan hatinya Nabi. Yakni salah satunya cacian yang menimpanya, tetap dibalas ihsan olehnya.

Ini merupakan suri tauladan bagi kita. Bahwa seyogyanya manusia berbuat baik kepada dua; pertama ihsan pada Allah Subhanahu wata'aala. Yakni menjalankan perintahnya dan meninggalkan larangannya. Dan ihsannya manusia terhadap sesama manusia. Yaitu bagaimana agar manusia yang lain selamat daripada tangan dan lisannya.

Inilah out put daripada ibadah kita. Bila hanya sekedar melakukan gerakan ibadah saja, siapapun bisa. Namun menggerakkan ihsan yang ada di dalam hati, dibutuhkan kesabaran yang utuh.

Wallahu A'lam

Tabik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun