Mohon tunggu...
Ahmad Humaidi
Ahmad Humaidi Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Mulai Menulis Dari MEDIA NOLTIGA (FMIPA UI), Sriwijaya Post, magang Kompas, Sumsel Post hingga sekarang tiada berhenti menulis... Menulis adalah amalan sholeh bagi diri dan bagi pembaca sepanjang menulis kebenaran dan melawan kebatilan.....

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pembunuhan Karakter Capres Mengulangi Pembunuhan Habil

16 Oktober 2018   20:14 Diperbarui: 16 Oktober 2018   20:23 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kisah dua anak Nabi Adam Alaihi Salam yaitu Qabil dan Habil selalu mengiringi kehidupan manusia sepanjang masa. Tidak terkecuali manusia2 Indonesia menjelang Pilpres 2019.

Dulu Tuhan mengadakan pemilihan hamba2 Nya yang ikhlas pake pengorbanan. Siapa dari kedua anak Adam yang ikhlas dan siapa yang culas.

Hanya ada dua calon yang mengikuti pemilihan dimana Tuhan menjadi KPU-nya yaitu Qabil dan Habil. Belum ada manusia2 lainnya sebagai calon. Hanya mereka berdua saja. Pun belum ada manusia2 lainnya sebagai yang berhak memilih. Hanya Tuhan saja yang memilih. Bahkan Tuhan juga yang menentukan dan menetapkan siapa dari kedua calon yang menjadi manusia ikhlas.

Tuhan sebagai KPU-nya tidak mungkin curang apalagi tidak jujur dan tidak adil. Pastilah Tuhan Maha Adil. Karenanya semua calon tidak pernah mencurigai Tuhan. Keduanya percaya 100 persen kalau Tuhan Maha Adil. Tidak memihak siapapun. Manusia yang dipilihnya sebagai manusia ikhlas nantinya pastilah memang manusia ikhlas bukan ikhlas2an sebagaimana hasil pemilihan KPU manusia.

Meski Qabil dan Habil tahu kalau Tuhan Maha Adil namun ternyata Qabil hanya beriman Tuhan Maha Adil tapi tidak beriman Tuhan Maha Tahu. Karenanya berusaha berbuat tidak ikhlas dengan mengorbankan hasil pertaniannya yang paling buruk padahal Tuhan Maha Tahu mana korban yang paling buruk dan mana korban yang paling baik.

Qabil berusaha kerja, kerja dan kerja tapi kerjanya asal-asalan. Berakibat hasil pertaniannya juga terbilang buruk dan terburuk. Tanaman padi yang dihasilkannya kurus kering dan kopong. Berakibat Tuhan menolak pengorbanan hasil pertaniannya. Pertanda Qabil bukanlah manusia ikhlas.

Tidak begitu dengan Habil yang juga berusaha kerja, kerja dan kerja dengan sungguh2. Berakibat hasil ternaknya juga terbilang baik dan terbaik. Ternak kambing yang dihasilkannya gemuk2 dan sehat2 serta kuat2 lagi berisi. Berakibat Tuhan menerima pengorbanan hewan ternaknya. Pertanda Habil adalah manusia ikhlas.

Keberhasilan Habil memenangkan pemilihan sebagai manusia ikhlas ternyata membuat iri hati dan dengki Qabil. Mendorongnya melakukan pembunuhan terhadap saudaranya hingga tewas tanpa ada perlawanan dari saudaranya tersebut. Karena memang saudaranya yang ikhlas hanya menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Biarlah Tuhan yang menghukum saudaranya. Sebaliknya berharap Tuhan memberikan rahmat kepadanya karena kesabaran menghadapi pembunuhan dari saudaranya.

Itulah pembunuhan manusia gara2 pemilihan manusia ikhlas. Kejadian masa lalu ternyata juga berulang dalam pemilihan2 di negara2 demokratis. Tiap kali pemilihan kepala negara tiap kali itu pula setiap calon kepala negara melakukan pembunuhan terhadap saingannya atau lawan politiknya. Tapi bukan pembunuhan terhadap diri manusia serupa Qabil membunuh Habil melainkan pembunuhan terhadap karakter manusia2nya. Berusaha mencitrakan lawan2nya sebagai iblis dan syetan. Manusia yang buruk dan seburuk-buruknya manusia.

Dalam Pilpres di Indonesia dua capres yaitu Jkw dan Prabowo memiliki timsesnya masing2 yang bisa berlaku sebagai Qabil atau Habil. Sebagai Qabil maka timses Jkw dan Prabowo berusaha saling melakukan pembunuhan karakter satu dengan lainnya. Timses Jkw membunuh karakter Prabowo. Timses Prabowo membunuh karakter Jkw. Berakibat suasana dan keadaan Pilpres menjadi tidak damai, tidak adem dan dihujani laknat Allah Maha Kuasa.

Sebagai Habil maka timses Jkw dan Prabowo berusaha kerja, kerja dan kerja dengan sungguh2 sehingga mampu menjalankan kewajiban Presiden RI dengan sebaik-baiknya. Timses Jkw tidak mengurusi kerja Prabowo. Timses Prabowo tidak mengurusi kerja Jkw. Masing2 bekerja sesuai dengan bidangnya dan kemampuannya serta keahliannya untuk kebaikan negerinya dan memberi manfaat sebesar-besarnya kepada rakyatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun