Mohon tunggu...
Muhammad Noor Ahsin
Muhammad Noor Ahsin Mohon Tunggu... Saya adalah manusia biasa, tinggal di Besito kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah

Seorang laki-laki biasa. Ia Kini tinggal di Besito kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Alumni Program S3 Pendidikan Bahasa Indonesia, UNS Surakarta. Sekarang bekerja sebagai Dosen di Universitas Muria Kudus. Pernah menjadi wartawan. Suka menulis opini, esai, dan menulis novel. Hobi membaca, menulis, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bisa Lulus Cepat 3,5 tahun, Prodi PBSI UMK Cetak Calon Guru Profesional dan Berkualitas

22 Mei 2025   17:00 Diperbarui: 22 Mei 2025   20:23 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Wisudawan dan Wisudawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Muria Kudus. (Sumber: Istimewa)

KUDUS – Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muria Kudus (UMK) kembali menorehkan prestasi membanggakan. Pada Wisuda ke-74 yang digelar Kamis (22/5/2025), sebanyak 12 mahasiswa PBSI resmi diwisuda. Menariknya, 11 di antaranya berhasil menyelesaikan studi dalam waktu cepat yaitu hanya 3,5 tahun, tanpa mengorbankan kualitas.

Salah satu lulusan yang mencuri perhatian adalah Alifia Ahwal Zakiyyah, yang meraih predikat lulusan terbaik (Cumlaude) dengan IPK sempurna: 4,0. Alifia menyelesaikan studinya melalui skema skripsi dan publikasi ilmiah.

“Sejak awal saya targetkan lulus 3,5 tahun. Saya berusaha gigih, konsisten, dan tidak mudah menyerah saat mengerjakan skripsi. Dengan bimbingan dosen dan kerja keras, alhamdulillah saya bisa mencapainya,” ujar Alifia.

Tak hanya unggul secara akademis, Alifia juga aktif mengasah keterampilan praktis. Ia pernah menjalani magang penyiaran di Radio Republik Indonesia (RRI) Surakarta, magang jurnalistik di Suara Merdeka Semarang, serta tergabung dalam Podcast PBSI UMK.

Sementara itu, mahasiswa lainnya, Isna Fatkhur Rohmah atau Nafa, juga tak kalah membanggakan. Selain lulus dalam 3,5 tahun, Nafa memiliki rekam jejak prestasi yang luar biasa. Di bidang organisasi ia pernah menjadi ketua Himpunan mahasiswa PBSI 2022-2023, Kamakibsi, dan Forum Ilmiah Mahasiswa (FIMA).

Ia pernah mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Makassar, dan mewakili UMK dalam ajang internasional World Science, Environment and Engineering Competition (WSEEC) di Jakarta, tempat ia meraih medali emas (gold medal).

Tak hanya itu, Nafa juga mendapatkan pengalaman berharga mengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) kepada mahasiswa asal Thailand dan Filipina. Selain itu, ia aktif dalam kegiatan teater, mulai dari menyadur naskah hingga tampil di panggung.

“PBSI UMK memberi saya banyak ruang untuk berkembang, baik secara akademik maupun keterampilan. Saya bersyukur bisa mendapat pengalaman internasional, mengajar mahasiswa asing, dan juga terlibat dalam dunia seni pertunjukan,” ujar Nafa, yang berasal dari Desa Tenggeles, Mejobo, Kudus.

Capaian Alifia dan Nafa menjadi bukti konkret keberhasilan implementasi Merdeka Belajar yang diterapkan di PBSI UMK. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Program Studi PBSI UMK, Dr. Muhammad Noor Ahsin, M.Pd.

“PBSI UMK memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa untuk menyelesaikan studi melalui tiga jalur, yaitu skripsi, artikel ilmiah, dan novel. Ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar yang menyesuaikan dengan minat dan potensi mahasiswa,” jelas Ahsin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun