"Kalender berputar", ungkapan yang bisa dibuat. Kenapa?
Kalender bak siklus yang terus berkembang dan tanpa berhenti sedetikpun. Dan sudah menjadi takdir Ilahi mengikuti putaran alam jagad raya.
Persiapan perlu dibuat sebaik mungkin agar penyesalan tidak terjadi. Penyesalan yang tak diinginkan setiap insan penghuni jagad raya. Godaan dan terpaan yang ada harus siap dihadang dan dipecahkan/dicari solusinya. Berbagai konsolidasi ditempuh agar bisa mengukir sejarah cerah. Sejarah yang takkan terlupakan sepanjang hayat.
Setiap insan ingin mengukir sejarah. Dan ukiran yang dihasilkan setidaknya bisa menjadi panduan bagi generasi sesudahnya. Bagaimana generasi yang akan datang bisa belajar dari perjalanan kalender seseorang yang telah sukses.
Sekarang bagaimana agar kalender kita bisa terukir dengan indah? Ya, tentunya kita bisa berkaca dan belajar. Berkaca/membaca keberhasilan orang-orang terdahulu dan belajar bagaimana mereka bisa sukses.
Jangan sampai arus perputaran kalender diikuti tanpa ada harapan/impian. Keterlenaan sedetik saja sudah merupakan kerugian yang sangat besar. Pepatah bilang "Waktu adalah Uang". Detik adalah waktu. Jadi walau sedetik saja, kita tidak boleh rugi.
Apalagi kita seorang muslim yang diajarkan untuk selalu ingat akan arti hidup kita. Jangan sampai hari ini kita rugi. Kalau itu terjadi, maka kita termasuk orang yang tidak sukses.
Kesuksesan tidak bisa diukur secara nominal. Kesuksesan bisa diukur dari seberapa kebaikan yang telah kita dapat/kita lakukan.
Jika sedetik kita sukses, maka tumpukan kesuksesan akan menjadi lautan yang tak terhitung. Kenapa? Karena bisa jadi dalam satu detik banyak kesempatan yang kita raih.
Itulah pentingnya memanfaatkan siklus kalender yang terus berjalan untuk kebaikan. Detik ini tidak akan terulang pada detik berikutnya. Dan itu akan terus berlangsung sepanjang masa kita jalani.
Semoga kita bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin dengan tidak terbuai oleh enaknya nafsu angkar murka. Aaamiin
Salam Literasi,
Kang Ahsan (Guru MTsN 2 Jombang)
