Breaking news, 30-september 2025-Tragedi ambruknya mushola di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, pada 29 September 2025, merupakan sebuah insiden yang sangat memilukan. Mushola yang masih dalam tahap pembangunan itu runtuh saat digunakan untuk salat Ashar berjamaah, menyebabkan korban jiwa dan melukai puluhan santri. Dugaan kuat menyebutkan bahwa struktur bangunan tidak mampu menahan beban cor yang belum sepenuhnya mengeras.
Kesaksian warga sekitar dan santri menunjukkan bahwa bangunan tersebut memang tidak stabil. Tanda-tanda kerusakan sudah muncul sebelum bangunan runtuh, namun tidak ada tindakan pencegahan yang dilakukan. Tragedi ini menjadi alarm keras bagi pemerintah daerah, pengelola ponpes, dan pihak terkait untuk melakukan audit menyeluruh terhadap bangunan pendidikan.
Menurut pengasuh ponpes, proses pengecoran lantai atas dilakukan sejak pagi dan selesai siang hari. Namun, struktur bangunan diduga tidak mampu menahan beban cor yang belum sepenuhnya mengeras, sehingga menyebabkan runtuhnya lantai di bawahnya secara beruntun.
Kesaksian dari warga sekitar dan santri memperkuat dugaan bahwa bangunan tersebut memang tidak stabil. Munir, Ketua RT setempat, mengatakan:
“Saya posisi di rumah, sepertinya ada suara gemuruh dan getaran. Seperti ada gempa, kaget saya pas keluar ada banyak debu. Waduh pondok,”
Tragedi ini diharapkan menjadi titik balik dalam memperbaiki sistem pengawasan pembangunan di lingkungan pendidikan, sehingga tidak ada lagi nyawa yang melayang sia-sia. Mari kita jadikan tragedi ini sebagai pelajaran untuk meningkatkan keselamatan bangunan pendidikan dan melindungi nyawa manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI