Mohon tunggu...
Cerita Pemilih

Rakyat Indonesia Memilih

6 Oktober 2018   08:34 Diperbarui: 6 Oktober 2018   09:16 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

oleh : AhmadSyaifudin*

Rakyat akan memilih pemimpin bangsa di tahun 2019 nanti. Bakal ada Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno. Pentingnya memilih pemimpin yang mampu dan mau untuk mensejahterahkan rakyat. Maka mereka akan melakulan apapun demi mengambil hati rakyat agar memilih mereka untuk menjadi presiden. Sebagai warga negara yang bertanggung jawab, sudah seharusnya kita turut serta dan ikut berpartisipasi dalam memlilih pemimpin di pemilu nanti. Suara rakyat sangat lah penting dan berpengaruh untuk menyukseskan bakal pemilihan umum presiden nanti.

Pemilu menjadi bagian penting dari sejarah panjang perjalanan bangsa Indonesia. Sejak Indonesia merdeka hingga saat ini, kita telah berkali-kali berhasil melaksanakan penyelenggaraan pemilu dengan segala kompleksitas dan dinamika yang mengiringi prosesnya. Pemilu yang demokratis sejatinya harus selalu melibatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi sebagaimana isi konstitusi bukan hanya sebagai objek tapi juga sebagai subjek pemilu demi menjamin penyelenggaraan dan proses pemilu yang baik , jujur, adil, dan transparan .

Pemilu merupakan sarana penunjang dalam mewujudkan sistem ketatanegaraan secara demokratis. Pemilu hakikatnya merupakan proses ketika rakyat sebagai pemegang kedaulatan memberikan kepercayaan kepada para calon pemimpin untuk menjadi pemimpinya. 

Dalam sistem pemerintahan yang demokratis, seorang pemimpin akan langsung dipilih oleh rakyatnya, sehingga rakyat memiliki kebebasan untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpinya. Seperti halnya yang terjadi di Indonesia , pemilu merupakan ajang pesta demokrasi rakyat untuk menentukan pilihan pemimpinya.

Salah satu di antara elemen dan indikator yang paling mendasar dari keberhasilan dan kualitas pelaksanaan penyelenggaraan pemilu yang demokratis adalah adanya keikutseraan  masyarakat secara aktif dalam proses berjalanya tahapan-tahapan pemilu. Peran dan partisipasi masyarakat dalam mengawasi atau memantau jalanya proses demokrasi merupakan hal yang penting. 

Tujuannya  mendorong aktif kegiatan demokrasi untuk proses kepemiluan. Keterlibatan atau partisipasi rakyat adalah hal yang sangat mendasar dalam demokrasi tidak hanya berkaitan dengan tujuan sebuah ketetapan yang dihasilkan oleh suatu pemerintahan, tetapi berkaitan dengan seluruh proses dalam membuat ketetapan itu sendiri.

Dalam negara demokrasi, pemilu adalah salah satu bentuk syarat mutlak yang harus dipenuhi. Pelaksanaan pemilu yang LUBER (Langsung Umum Bebas Rahasia) dan JURDIL(Jujur Adil) pun memerlukan partisipasi aktif masyarakat. Pelaksanaan pemilu yang baik melahirkan harapan yang lebih baik pada masa depan demokrasi bangsa.

Pemilu 2019 sebagai puncak pesta demokrasi 5 tahunan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019 yang akan memlilih para anggota dewan legislatif  DPR RI, DPD RI, dan DPRD serta akan memilih presiden dan wakil presiden. Pada rapat koordinasi yang dihadiri oleh panja RUU Pemilu DPR RI, Pemerintah, KPU dan bawaslu memutuskan bahwa masa kampanye dipersingkat 6 bulan saja yang di rencanakan dimulai pada tanggal 13 Oktober 2018 sampai 13 April 2019.

Pemilu 2019 yang sudah mendekat, haruslah menjamin bahwa secara kualitas akan lebih baik daripada Pemilu 2014, baik dari jumlah pemilih yang lebih banyak, tidak adanya golput(tidak menggunakan hak pilih suara), jumlah pelanggaran yang harus lebih berkurang secara statistik, tidak adanya suap menyuap dalam pemilihan umum presiden tahun 2019 nanti. Itu semua menjadi tugas penting bagi seluruh elemen baik penyelenggara pemilu bahkan rakyat secara umum untuk menjamin pemilu yang berkualitas sebagai cerminan demokrasi yang baik.

Gerakan yang memicu munculnya rakyat untuk mengawasi tidak hanya untuk kepentingan jangka pendek mengawal suara di Pemilihan umum presiden 2019 tetapi juga memiliki nilai filosofis yang dapat menjadi dasar pemikiran tentang pengawasan dalam jangka panjang. Gerakan ini merupakan cikal bakal untuk jalanya pengawasan pemilu nanti . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun