Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Warga Kabupaten Bandung. Sehari-hari beraktivitas memenuhi kebutuhan harian keluarga. Bergerak dalam literasi online melalui book reading and review (YouTube Shalawat Channel). Mohon doa agar kami sehat lahir dan batin serta dimudahkan dalam urusan rezeki.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Al-Husain dan Tragedi Karbala dalam Naskah dan Budaya Nusantara

26 Agustus 2020   10:04 Diperbarui: 9 Agustus 2022   21:42 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hikayat/ahlulbaitindonesia

 

Jika aku dianggap berdosa karena cinta kepada keluarga Muhammad: 

Maka aku tidak akan bertaubat dari dosaku itu.

Kalau ditelusuri pada karya ulama, bukan hanya dicantumkan pada kitab sejarah, tetapi pada kitab lainnya seperti syair Jalaluddin Rumi yang menyebut kecintaan pada "telinga" harus disertai dengan cinta pada "anting." Cinta kepada Nabi Saw selayaknya cinta pula pada keluarganya. Ada juga sekadar komentar dari ulama atau sikap simpati dan ungkap duka cita. Tentang ini kalau diriset akan menjadi karya tersendiri.

Tradisi dan Naskah

Tidak hanya karya ulama klasik, penulisan sejarah 10 Muharram dan tragedi Al-Husain pun tersaji pada naskah (filologi) dan tradisi masyarakat Indonesia.

Mengapa bisa masuk? Ini hubungannya dengan sejarah masuknya agama Islam ke Nusantara periode awal sampai masa kerajaan Islam terbentuk. Yang jelas dengan hadirnya Islam di Nusantara, masuk pula memori kolektif tentang tragedi Karbala dalam khazanah Nusantara.

Tentang tradisi dan budaya, sebut saja bubur suro di Aceh, malam suro di Yogyakarta, tabot di Bengkulu, Hoyak Tabuik di Padang Pariaman, peringatan asyura di Makassar dan daerah Banten.

Di Garut dan Cianjur (Jawa Barat) tradisi asyura dilakukan dengan empati pada anak yatim melalui pemberian uang sedekah pada anak yatim sambil mengusap kepalanya. Ada pula yang pada hari kesepuluh Muharram itu berbagi bubur merah dan putih. 

Warna merah pada bubur dari gula aren ditaburi irisan cabe merah. Untuk bubur putih pakai irisan daging ayam tanpa kulit. Bubur itu diberikan pada tetangga dan jamaah masjid yang gelar pengajian muharram.

Sementara dalam bentuk naskah Nusantara tersaji dalam bahasa Melayu dan bahasa Jawa dengan aksara pegon. Di antara naskah Nusantara yang isinya terkait dengan Al-Husain dan peristiwa Karbala, yaitu (1) Hikayat Hasan Husen Tatkala Kanak-kanak, (2) Hikayat Hasan Husen Tatkala akan Mati, (3) Hikayat Tabut, (4) Hikayat Muhammad Hanafiyyah, (5) Hikayat Anbiya, dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun