Beredar isu jumlah lesbian gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Kabupaten Garut, sebanyak 3.000-an orang. Diketahui, isu ribuan warga LGBT ramai diperbicangkan masyarakat dan media sosial (medsos). Masyarakat di Kabupaten Garut resah dan bertanya-tanya terkait perilaku menyimpang di kalangan laki-laki dan perempuan.
Masyarakat Garut khawatir akan kejadian ini, takutnya akan merembet ke beberapa satuan pendidikan menengah yang ada di Kabupaten Garut terlebih khususnya SMP se-derajat dan SMA se-derajat dan di khawatirkan nya akan merusak Generasi Bangsa berikutnya.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Parlemen Remaja Jawa Barat dapil XI Ahmad Ripqi menuturkan, bahwa isu LGBT di Garut bukan hanya pertama kali saja, namun dari dulu pun pernah ada kejadian ini, namun Ahmad mengatakan kejadian inilah yang paling geger.
"Saya juga ditelepon dadakan sama para Forkopimda Garut seperti Bupati, Kapolres, Dandim, Kajari dll sampai Kadisdik, Kankemenag dan Kacadisdik terkait penyelesaian masalah ini, memang saya sangat mengkhawatirkan yang akan menjadi masalah besar kejadian ini yaitu masuknya ke satuan pendidikan terlebih khususnya ke tingkatan menengah, makanya pa Bupati saat ditelepon minta pengawasan siaga Satu" Ujar Ahmad.
Ahmad pun mengharapkan para Kepala Satuan Pendidikan Menengah jangan sampai lengah terhadap kejadian ini, karena dikhawatirkan akan merusak kualitas pendidikan Juga lingkungan sekolah terlebih khususnya kepada Siswa. Juga kepada para pemangku kebijakan supaya mengambil langkah konkrit untuk mengatasi hal ini karena tindakan LGBT sangat di haramkan sekali oleh Agama.
Ahmad pun mengimbau kepada masyarakat terutama orang tua untuk mendekatkan anaknya kepada moral dan agama agar bisa hidup normal. "Perilaku menyimpang sangat dibenci oleh Sang Maha Pencipta," tutur sang Anggota Parja asal GarutÂ