1. Pendahuluan
Industri otomotif merupakan salah satu sektor paling dinamis dan inovatif dalam dunia teknik dan manufaktur. Di balik desain kendaraan yang canggih dan performa mesin yang optimal, terdapat kontribusi besar dari ilmu kimia. Mulai dari bahan bakar, pelumas, bahan interior, hingga sistem pengendali emisi, semua melibatkan prinsip dan rekayasa kimia.
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana ilmu kimia berperan penting dalam berbagai aspek kendaraan bermotor, serta bagaimana inovasi di bidang kimia berkontribusi pada efisiensi, keamanan, dan keberlanjutan industri otomotif.
2. Kimia dalam Bahan Bakar dan Pembakaran
Bahan bakar seperti bensin, diesel, dan LPG merupakan hasil dari proses kimia di kilang minyak (refinery), terutama melalui proses distilasi fraksional, cracking, dan reformasi katalitik. Komposisi kimia bahan bakar sangat mempengaruhi efisiensi pembakaran dan emisi gas buang.
a. Reaksi Pembakaran
Reaksi kimia utama dalam mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) adalah reaksi antara hidrokarbon dan oksigen:
CxHy+O2CO2+H2O+Energi\text{C}_x\text{H}_y + O_2 \rightarrow CO_2 + H_2O + \text{Energi}CxHy+O2CO2+H2O+Energi
Namun, pembakaran tidak sempurna juga menghasilkan karbon monoksida (CO), NOx, partikulat, dan hidrokarbon tak terbakar, yang berbahaya bagi lingkungan.
b. Aditif Kimia
Untuk meningkatkan performa, bahan bakar ditambahkan aditif kimia seperti: