Ada riwayat yang menceritakan bahwa Nabi melakukan Isra’ Mi’raj menggunakan Buroq sebagai kendarannya. Lantas, bukankah kita bisa memaknai bahwa Buroq inilah bis malam yang membawa semut A dari Semarang ke Jakarta dalam satu malam?
Kesimpulannya? Tidak ada kesimpulan dalam tulisan saya ini, karena saya tidak bisa memaksakan apa yang menjadi kesimpulan dari saya untuk anda jadikan pula kesimpulan anda. Tapi yang pasti kita sudah selayaknya selalu ingat bahwa kita sebagai manusia, manusia yang masih hidup di dunia ini adalah makhluk yang terbatas. Ada banyak misteri yang tidak bisa kita jangkau, dan barangkali ada banyak dunia yang tidak bisa kita pahami. Di balik dunia yang kita pijak ini, pasti ada dunia lain, ya setidaknya dunia semut yang juga menyadari bahwa ada dunia lain selain dunia semut dan seterusnya. Wallaahu A'lamu bish-Shawaab.
Tulisan ini juga penulis posting di blog pribadi. Silahkan kunjungi http://zackymuzakkil.blogspot.co.id/?m=1