Lebaran adalah moment untuk merajut kebersamaan. Di mana salah satu makna dari idul fitri adalah kembali bersih dari berbagai prasangka. Makna ini terpancar dari sikap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang melakukan silaturahmi dengan berbagai kalangan.
Silaturahmi ini bagian dari iktikad baik untuk membalas kunjungan dari berbagai kalangan atas sikap simpati dan empati selama ibu Ani dirawat dan proes penyelengaraan atas wafatnya Ibu Ani Yuhoyono. Inilah bagian dari bakti anak terhadap orang tua.
Dan tidaklah elok menuduh apa yang dilakukan oleh AHY selaku anak yang berbakti dengan tuduhan yang bukan-bukan. Apalagi mengaitkan dengan politik yang dimana bukan ranah pada momen lebaran yang identik dengan silaturahmi dan saling memaafkan.
Silaturahmi yang dilakukan oleh AHY adalah langkah baik dan memiliki niat baik untuk tetap menjaga hubungan baik. Perbedaan pandangan dan langkah dalam politik bukanlah yang mengahalangi untuk melakukan silaturahmi.
Dan ini menjadi oase yang menyejukkan untuk menjaga nilai-nilai idul fitri, dimana sebulan sebelumnya ditempa dengan melakukan puasa ramadhan untuk menjadi pribadi yang memiliki sifat-sifat kebaikan dan membuang sifat-sifat tidak baik.
Bagi yang menilai silaturahmi adalah hal yang jelek. Maka dipertanyakan bahwa dalam pikiran dan hatinya tidak tersisa kebaikan ramadhan dan idul fitri sama sekali. Dimana ramadhan menghadirkan penempaan diri untuk semakin baik dan lebih baik dari sebelumnya.
Sikap AHY dan Ibas dengan mengikutsertakan istri dan anak dalam mengunjungi keluarga Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kemudian ke Presiden RI ke-3 BJ Habibie, Kemudian ke Keluarga Mengawari dan termasuk ke Keluarga Presiden Joko Widodo adalah cerminan sikap dari keluarga negarawan.
Dimana keluarga masing-masing pernah dipercaya dan diamanahkan menjadi pemimpin di Negeri Indonesia yang kita cintai ini.
Mengunjungi ketika diuji dengan sakit, dan datang menguatkan dan mendoakan adalah kemestian. Dan membalas dengan lebih baik dengan melakukan silaturahmi dengan mengunjungi langsung adalah hal yang luar biasa.
Hanya sedikit yang mampu menempuh langkah AHY dan Ibas untuk tetap menjalin hubungan baik antar keluarga. Dengan menghilangkan sekat-sekat yang menghalangi untuk menyambungkan kebaikan dalam silaturrahmi.
