Mohon tunggu...
Ahmad Muslih Farhany
Ahmad Muslih Farhany Mohon Tunggu... Editor - Pelajar

Tidak ada kenikmatan kecuali dengan bersusah payah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Muslim Perkotaan

17 November 2022   17:43 Diperbarui: 17 November 2022   17:46 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Muslim perkotaan adalah sebuah fenomena yang unik, muslim perkotaan adalah anomali dari apa yang kita anggap selama ini, mengapa begitu? Karena muslim dan perkotaan seperti bertolak belakang, sebagai mana kita ketahui bahwa muslim adalah sebuah status yang disandangkan kepada seseorang yang memeluk agama Islam, yang mana ia adalah seorang yang menjunjung tinggi perintah agamanya dan jauh dari kemaksiaan. Sedangkan perkotaan, sebagaimana yang Sebagian besar orang ketahui, perkotaan adalah tempat yang cenderung penuh dengan gemerlap dunia dan kemaksiatan, yang tentunya itu sangat bertolak belakang dengan kata "Muslim".

Ternyata yang terjadi pada masa ini sungguh jauh terbalik dari apa yang menjadi anggapan kita semua selama ini, setidaknya fenomena ini sudah terjadi sekitar sejak 10 atau 20 tahun terakhir, dimana semangat beragama justru lebih meningkat di perkotaan.

Perubahan yang terjadi pada muslim perkotaan merupakan sunnatullah, yang mana Ketika Allah menginginkan perubahan kea rah yang lebih baik, maka tidak ada yang mustahil. Maka Ketika sekulerisme dan kemaksiatan yang tadinya berpusat di kota atas izin Allah mulai berubah.

Akhir tahun 80-an adalah mulai pembalikan fenomana muslim perkotaan ini, ada semacam kesadaraan untuk berubah dan lebih dekat kepada hal-hal yang berbau agama, karena mereka mulai merasa betapa butuhnya manusia ini kembali ke ajaran yang benar, diatur oleh syariat yang menuntun mereka ke jalan yang benar. Yang mana awalnya agama dianggap symbol kemunduran, keterbelakangan dan ketinggalan zaman perlahan mulai diminati dan tidak lagi dinaggap simbol kemunduran.

Kalau ditanya siapakah yang berperan dalam hal ini, jawabannya adalah tidak ada, sebab semua ini adalah kehendak Allah sang pencipta alam semesta. Namun kalua dilihat dari sisi kemanusiaan, tentu semua tidak lepas dari doa-doa yang dipanjatkan oleh para ulama dan pemimpin-pemimpun umat.

Gairah keislaman begitu banyak bentuknya serta bervariasi penampaknya, dan yang dapat kita saksikan di perkotaan sekarang seperti :

1.Banyaknya masjid-masjid yang dibangun di pinggir-pinggir jalan taman kota, perkantoran dan di hotel-hotel mewah sekalipun.

2.Fenomena para Wanita di perkotaan yang mulai tampil mengenakan busana Muslimah yang salah satunya di latr belakangi oleh para artis yang mulai percaya diri dengan busana Muslimah.

3.Banyaknya lembaga amil zakat,infaq yang tersebar di perkotaan. Fenomena ini setidaknya menandai dua hal, pertama adanya kesadaran untuk mengamalkan perintah agama, kedua, kesadaran ini muncul dari kalangan orang berada dan sejahtera dari sisi finansial bukan dari orang miskin.

4.Jamaah Haji dan Umrah meningkat pesat tiap tahunnya.

5.Fenomena sembelih hewan Qurban dan Aqiqah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun