Mohon tunggu...
Ahmad Munir Chobirun
Ahmad Munir Chobirun Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Penulis Lepas, Pengelola Blog ahmadmunir.page.tl

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ke Bandara Nggak Ribet dan Ramah Lingkungan

4 April 2018   17:13 Diperbarui: 4 April 2018   18:49 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Oleh: Ahmad Munir

Setiap menuju Bandara, pengalaman yang paling sering dialami penumpang pesawat adalah kemacetan. Kemacetan menjadi problem serius sebanding dengan masalah kemacetan di ibu kota. 

Jalur menuju Bandara dibuat khusus dengan akses jalan tol saja, masih menghadapi masalah macet. Akibat dari kemacetan ini, tidak saja berdampak pada keterlambatan agenda penerbangan, tapi juga mengakibatkan pemborosan bahan bakar fosil, baik bensin atau solar terbuang di jalanan. 

Kondisi ini memicu pemanasan global di bumi makin serius. Akibatnya, banyak peristiwa di belahan bumi lain, yang mengalami anomali cuaca dan cuaca ekstrim, dan tentu merugikan banyak pihak.

Dunia saat ini sedang menghadapi masalah perubahan iklim (climate change), akibat pemanasan global (global warming). Pemanasan global dipicu oleh peningkatan konsentrasi gas buang, khususnya karbon dioksida ke atmosfer bumi dalam jumlah berlebihan. 

Faktor penyebabnya adalah penggunaan bahan bakar fosil yang tidak efisien, sehingga tidak terjadi keseimbangan antara karbon dioksida yang dihasilkan dengan kemampuan vegetasi  hijau menyerap karbon diaksida tersebut. Pada kondisi ini, semua pihak dituntut menjaga kelestarian bumi, dengan menerapkan pola hidup yang efisien dan ramah lingkungan.

Perhatian semua pihak ahirnya tertuju pada pemerintah menjadi penting untuk berkontribusi menurunkan konsentrasi gas karbon dioksida. Pemerintah memiliki kuasa anggaran dan pengambil keputusan atas berbagai layanan publik. Transportasi masal salah satunya. 

Transportasi masal juga memiliki kelebihan lebih efisien dan lebih ramah lingkungan. Dengan demikian, persoalan kemacetan ke Bandara yang dapat memicu kenaikan konsentrasi gas karbon dioksida, dapat dicegah dengan mengganti dengan layanan transportasi masal. Pemerintah memiliki tugas serius dalam hal ini.

Keberpihakan pemerintah dalam masalah ini sangat serius. Kehadiran Presiden RI, Joko Widodo meresmikan kereta bandara menjadi bukti jaminan, bahwa pemerintah benar-benar serius menyediakan sarana dan prasarana yang lebih baik dan ramah lingkungan. 

Masyarakat diberi jaminan dan akses menuju bandara agar lebih efektif dan efisien. Pemerintah memberi kepastian agar penumpang dapat tepat waktu sampai bandara, untuk menghindari keterlambatan akibat kemacetan dan lainnya. Ini yang disebut nggak ribet, untuk ke bandara. Jadi lebih efisien dari sisi waktu, juga efisien dari sisi biaya.

Transportasi Railink Efisien dan Ramah Lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun