Mohon tunggu...
Ahmad Hambali Maksum
Ahmad Hambali Maksum Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial politik

WNI tinggal di Belanda

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peluang dan Tantangan Kedatangan Raja Salman

1 Maret 2017   18:12 Diperbarui: 2 Maret 2017   08:00 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kedatangan  Raja  Salman  bin Abd.Aziz  dari Saudi Arabia    merupakan peluang emas  sekaligus tantangan   bagi Indonesia,  tergantung bagaimana Pemerintah RI. bisa  memainkan  perannya  memanfaatkan   dua  kekuatan  investor  raksasa  Cina  dan Arab  yang sama2  bermental dagang. Orang Indonesia memang aneh,  kalau tak bisa menarik investor asing,  Pemerintah dianggap gagal  politik ekonominya. Tapi  kalau investor asing berebut masuk ke Indonesia, katanya  Indonesia akan dijajah asing, baik dari   Eropa yang kapitalis apalagi Cina yang komunis. 

Anehnya  lagi,  kalau investornya  kebetulan dari negara Islam seperti Saudi Arabia yang pada hari ini rajanya (Salman) datang ke Indonesia, beberapa  tokoh politik islam  yang sering mengkritik kebijaksanaan  pemerintah  yang dianggap terlalu memanjakan   investor asing, mereka kelihatan ingin  berebut  mencium  tangan  Yang  Mulia  Raja Saudi Arabia, Salman bin Abdul Aziz, sang Penjaga (Pelayan) dua tanah suci Mekkah dan Madinah (Khadimul haramain). 

Diluar kepentingan  utamanya  berupa bisnis seperti investor-investor lainnya   yang  mudah-mudahan saling menguntungkan   kedua negara,  tentunya   ada faktor politik  yang  sebetulnya bisa  lebih  menguntungkan  Indonesia, yaitu kedekatan  hubungan Indonesia dengan  Pemerintah Iran  yang ditandai  oleh kunjungan  Presiden  Jokowi ke Iran beberapa waktu yang lalu, negara musuh bebuyutan Saudi Arabia  yang anti Syiah, yang lebih ditakuti dan dimusuhi  daripada  Israil?  Apalagi  kalau  Sang  Raja (diberi) tahu di Indonesia banyak warganegara Indonesia keturunan Arab dari Yaman, negara yang sedang  dibombardir  pasukan Saudi Arabia.  

Soal yang kelihatan sepele ini  bisa  menaikan  harga   tawar  bagi Indonesia, asal jangan sebaliknya  Indonesia ditekan untuk melibatkan diri dalam perang saudara di Timur Tengah,  dan menyebarkan faham Wahabi  di Indonesia  dengan  rayuan  petro  dolarnya berupa investasi ratusan triliun rupiah.    Semoga  kasus korupsi dan  sogok-menyogok yang terjadi antara Perusahaan Belanda terkait  beberapa proyek raksasa  Kerajaan  Saudi  Arabia  yang baru2 ini  terungkap  di Belanda, tidak  akan  terulang  lagi  di Indonesia. Wallaau a’lam. Den Haag, 1 Maret 2017.

         

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun