Mohon tunggu...
Ahmad Hambali Maksum
Ahmad Hambali Maksum Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial politik

WNI tinggal di Belanda

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jujur atau Terpaksa Ratna Sarumpaet Mengaku Berbohong?

8 Oktober 2018   18:50 Diperbarui: 9 November 2018   16:01 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wallahu a'lam, hanya Tuhan Yang Maha Tau. Mudah2an saja  pengakuannya benar2 didasari kejujuran dan keikhlasan, bukan keterpaksaan karena setelah polisi yang ia ragukan cara kerjanya, ternyata mampu membongkar kebohongan tersebut yang dengan berat hati ia terpaksa mengakui kebohongannya. 

Tapi apapun alasannya, sepantasnyalah RS (Ratna Sarumpaet) bersukur kepada Tuhan yang telah menyelamatkan dirinya dari bisikan setan yang ia akui sendiri, dengan tidak menindak lanjuti skenario (setan) yang kira2 sbb: Andaikata polisi bisa termakan  oleh sandiwara kebohongan RS yang dia yakini sebelumnya melalui bisikan  setan tadi, mengingat saat iitu polisi tengah berkonsentrasi mengatasi bencana alam di Palu dan Donggala dan diperkuat oleh pernyataan dan dukungan  sejumlah elit politik yang (katanya) mereka juga menjadi kurban kebohongan RS.

Maka dengan alasan menghadiri konferensi internasional di Cile (Amerika Latin), melalui forum internasional tersebut RS akan berteriak dengan lantangnya  bahwa dirinya tak akan kembali ke Indonesia sebelum polisi bisa menangkap pelaku penganiayaan terhadap dirinya, dengan alasdan demi keselamatan jiwanya. Setelah rencana tersebut berhasil,  setan kembali meyakinkan,  betapa  mudahnya mengalahkan pasangan capres cawapres  Jokowi-Ma'ruf Amin.

Melalui propaganda yang telah dikemas sedemikian rupa, untuk selama 7 bulan masa ka mpanye  mengangkat isu ketidak mampuan pemerintah  melindungi rakyatnya dari kejahatan penganiayaan dengan dibuktikan ketidak mampuan polisi menangkap pelakunya, isu kriminalisasi terhadap pejuang hak asasi manusia sekelas RS seperti halnya isu kriminalisasi terhadap  ulama sekaliber RS (Rizieq Sihab) dan isu2 lain yang berbau sara yang telah teruji keampuhannya pada pilkada DKI Jakarta. Betapa  hebat tipu daya setan  untuk menjerumuskan  manusia  ke jurang kehancuran.

Tapi alhamdulillah, Tuhan masih melindungi bangsa Indonesia  dari kejahatan  setan  yang dengan segala cara hendak mengadu domba bangsa yang Berketuhanan Yang Maha Esa, sesuai dengan janji Tuhan dalam Q.3:54 bahwa: "Mereka (orang2 kafir) itu membuat tipu daya dan Allah membalas tipu daya mereka dan Allah adalah sebaik2 pembalas tipu daya"

Lebih dari itu, siapa tau dibalik   kasus kejujuran atas pengakuan kebohongan RS tersebut,terkandung suatu  hikmah, sebagai ujian    Tuhan untuk  mengangkat derajad seorang RS menjadi pejuang pembela hak asi manusia yang sebenarnya, melalui keterbukaan hati nuraninya untuk lebih berani lagi mengungkap  bisikan2 setan lainnya yang berpotensi  mengancam keutuhan NKRI yang kita cintai. Toh, resikonya sudah diterima  berupa ancaman hukuman tak lebih dari 10 tahun demi menghindari dahsatnya siksa api neraka di akherat kelk. Bagi orang yang beriman,  kesempatan masih 

terbuka untuk menggapai husnul khatimah, kunci pembuka surganya Tuhan Yang Maha Pengampun, Pengasih dan Penyayng yang amat disayangkan kalau sampai disia2kan. Semoga janganlah. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun