Mohon tunggu...
AHMAD SAIFULLAH
AHMAD SAIFULLAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Telkom University

Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Telkom University yang kebetulan suka untuk bercerita melalui karya tulis dengan tulus.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melangkah Kembali ke Abad Kuno: Eksplorasi Sejarah Situs Batujaya Beserta Peninggalannya

12 November 2023   14:31 Diperbarui: 12 November 2023   15:06 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arca Kepala Budha, Batujaya, Karawang./Dok pribadi

Halo sobat sejarah, salam pena!

Sudah pernah mendengar situs Batujaya yang terdiri dari sekumpulan candi yang tersebar di beberapa titik? konon katanya candi-candi tersebut merupakan candi-candi tertua di Nusantara dan diperkirakan berasal dari abad ke-2 Masehi hingga abad ke-12 Masehi. 

Kawasan percandian Batujaya secara administrasi terletak di Desa Segaran, Kecamatan Batu Jaya, Kabupaten Karawang. Situs ini pertama kali ditemukan di sekitar tahun 1984 oleh Dr. Hasan Zafar dan Ayat Rohaedi. 

Situs Batujaya dilihat dari votif tablet dan bentuk arsitekturnya memiliki latar belakang agama Budha. Eksplorasi sejarah Situs Batujaya membuka pintu keagungan sebuah masa lampau yang memadukan kebudayaan dan keagamaan. Candi-candi yang tersebar menunjukkan kejayaan Buddhisme di kawasan ini, memaparkan kehadiran agama Buddha yang kuat dan berkembang pada masa itu.

Pada mulanya bangunan candi ditemukan berupa timbunan tanah secamam bukit kecil di tengah persawahan yang oleh penduduk setempat disebut "Unur". Hingga saat ini di kawasan Batujaya sedikitnya telah ditemukan 27 situs.

Selain bangunan monumental berupa candi di kawasan ini banyak ditemukan artefak seperti keramik, menhir, dan manik-manik, yang menunjukan adanya aktivitas manusia dan pemukimannya pada masa lampau di daerah tersebut, yuk mari kita simak dan telusuri berbagai peninggalan yang terdapat di situs Batujaya:

  1. Candi Jiwa
    Candi Jiwa menghadirkan dirinya seperti sebuah bukit atau tonjolan tanah, menjulang setinggi 2 meter di atas permukaan sawah, dengan sebagian besar strukturnya terkubur dalam kedalaman 2 meter di bawah lapisan tanah pertanian yang mengayun lembut. Di puncaknya, terhampar struktur yang memikat, menyerupai kelopak bunga padma atau teratai yang memesona. Uniknya, Candi Jiwa tidak dibangun dengan batu, melainkan diwujudkan dari lempengan batu bata yang tersusun apik. Dalam pandangan masyarakat sekitar, candi ini nyaris seolah-olah hidup dengan keberadaan spiritual yang terasa melalui esensi sekitarnya.

  2. Candi Blandongan
    Candi Blandongan adalah salah satu candi yang terdapat di kompleks Batujaya. Candi ini memiliki struktur yang unik, dengan pintu masuk pada keempat penjuru mata angin. Diketahui bahwa Candi Blandongan berasal dari abad ke-2 Masehi.

  3. Arca Batu
    Situs ini juga memiliki beberapa arca batu yang menggambarkan pengaruh Hindu-Buddha. Arca-arca ini umumnya menggambarkan dewa-dewi atau tokoh-tokoh mitologi.

  4. Pemandian Air Pancuran Gumuruh
    Situs Batujaya juga memiliki pemandian air pancuran yang dikenal dengan sebutan Gumuruh. Pemandian ini diyakini memiliki fungsi sakral dan dapat terkait dengan ritual keagamaan pada masa lalu.

  5. Kawasan Pemakaman
    Di sekitar situs Batujaya, terdapat juga kawasan pemakaman kuno yang dapat memberikan wawasan tambahan tentang budaya dan kehidupan masyarakat pada masa lampau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun