Mohon tunggu...
Ahmad Sobandi
Ahmad Sobandi Mohon Tunggu... Jurnalis

Saya lebih suka menulis artikel dan berita

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

STPN Cetak 'Pendekar Pertanahan' Berhati Emas: Wamen ATR Tekankan Pentingnya Sentuhan Kemanusiaan

2 Oktober 2025   14:00 Diperbarui: 2 Oktober 2025   13:03 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Wakil Menteri Agraria (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan (Sumber: Foto Humas Kementerian

JAKARTA - Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) kini bertransformasi menjadi 'kawah candradimuka' yang tak hanya menempa ahli pertanahan dan tata ruang yang kompeten, tetapi juga berkarakter mulia.

Penekanan pada pembentukan karakter dan jiwa kepemimpinan menjadi kunci utama dalam mempersiapkan generasi penerus yang siap mengabdi dengan hati kepada bangsa dan negara.
 
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, dalam pembekalannya kepada taruna/i STPN Prodi Diploma IV Pertanahan Tahun 2025, menekankan tiga nilai utama yang harus menjadi kompas bagi para calon 'pendekar pertanahan' ini: integritas, profesionalisme, dan empati.
 
"STPN bukan sekadar tempat menimba ilmu, tetapi kawah candradimuka yang membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan," ujar Wamen Ossy dengan penuh semangat secara daring.
 
Ia mengingatkan bahwa pekerjaan di bidang pertanahan dan tata ruang bukan hanya sekadar membagikan sertifikat, tetapi juga tentang memastikan keadilan dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan sepenuh hati.
 
Integritas menjadi fondasi utama yang ditekankan oleh Wamen Ossy. "Integritas adalah modal utama. Tanpa integritas, ilmu setinggi apa pun bisa disalahgunakan," tegasnya.
 
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya profesionalisme dalam menguasai teknologi dan hukum pertanahan. Dengan profesionalisme, para lulusan STPN diharapkan dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan komitmen dan efisien.
 
Namun, Wamen Ossy juga mengingatkan bahwa integritas dan profesionalisme saja tidak cukup.

"Kita membutuhkan empati. Empati akan membuat ilmu kita tidak kering, sehingga dalam membuat keputusan, kita akan melakukan keputusan yang baik dan benar," jelasnya dengan bijak.
 
Sentuhan kemanusiaan ini diharapkan dapat melengkapi kompetensi teknis para lulusan STPN, sehingga mereka dapat memberikan solusi yang adil dan bijaksana dalam setiap permasalahan pertanahan dan tata ruang.

Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi ahli pertanahan yang hebat, tetapi juga menjadi manusia yang berempati dan peduli terhadap sesama.
 
Dengan penekanan pada pembentukan karakter, kepemimpinan, dan nilai-nilai luhur, STPN terus berkomitmen untuk menghasilkan generasi unggul yang siap berkontribusi positif dalam pembangunan bangsa dan negara.

Mereka diharapkan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan keadilan dan kepastian hukum di bidang pertanahan, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan penuh integritas juga empati.

Bandi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun