Jika mendengar kata Free Fire, pikiran kita pasti tertuju pada 2 hal yaitu, game dan bocil. Dilansir dari Esprotsnesia, Free Fire merupakan sebuah game bergenre Battle Royale dan Third Person Shooter (TPS) keluaran dari Garena.Â
Dalam permainannya akan ada 50 orang pemain yang diterjunkan di sebuah pulau dan saling bunuh-membunuh dengan senjata yang tersedia hingga ada 1 orang pemenang.
Game yang satu ini cukup banyak peminatnya terutama bagi para bocil. Menurut Naja Dewangga (2019) game yang satu ini bisa dimainkan di smartphone "kentang" karena ukuran file-nya hanya 600 MB.
 Jadi jangan kaget kalau game ini banyak diminati bocil-bocil yang mayoritas-menurut saya-pengguna smartphone yang murah baik punya orang tua mereka atau hasil minta dibelikan.
Di medsos banyak bertebaran meme-meme yang menggambarkan kekonyolan para bocil Free Fire ini. Salah satu yang menarik bagi saya adalah meme tentang Perang Dunia 3.
Meme tersebut muncul akibat ketegangan antara Pemerintah AS dan Iran di awal 2020 lalu. Banyak dari para netizen yang membuat meme tersebut untuk mengejek para bocil Free Fire.
Setelah menikmati kekocakan meme tersebut di medsos, saya sempat berpikir bagaimana jadinya jikalau Perang Dunia 3 tersebut benar-benar terjadi dan para bocil ini ikut serta juga.
Mungkin beberapa hal berikut ini yang akan terjadi jika bocil Free Fire ini ikut Perang Dunia 3 :
- Umur belum mencukupi
Boro-boro mau terjun ke medan perang, umur saja belum cukup. Kebanyakan yang saya lihat bocil Free Fire ini berumur kisaran 9-12 tahun jadi mana bisa ikut perang.
 Sekalipun memcoba daftar jadi Milisi atau tentara mobilisasi tetap saja belum bisa ikut. Ingat umur bro!
- Tak tahu cara pakai senjata api
Oke sekarang katakanlah mereka ini bisa ikut perang. Entah bagaimana caranya yang pasti sekarang mereka sudah ada di medan perang. Namun apa masalahnya sekarang? Ya mereka ini tak bisa menggunakan senjata api.