Mohon tunggu...
Ahmad Afandi
Ahmad Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh

Masih Belajar Menulis (Kembali) !!

Selanjutnya

Tutup

Humor

Sebalnya Mencuci di Musim Hujan

28 November 2020   14:40 Diperbarui: 28 November 2020   15:31 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Seperti biasa di Akhir tahun selalu bertepatan dengan musim hujan, menurut guru SD saya dulu ini merupakan awal dari "Amber-ambere sumber" atau dalam bahasa Indonesia berarti "mengalirnya sumber air". Ungkapan tersebut selalu merujuk pada musim hujan dimana intensitasnya begitu besar, biasanya sih ya di akhir tahun. Setelah lama musim kemarau dan memasuki musim hujan biasanya ada hal yang berubah, entah itu kondisi alam atau aktivitas harian kita. Salah satu aktivitas harian yang turut berubah adalah mencuci pakaian. Menurut saya, setiap berganti musim kegiatan mencuci pakaian juga turut berubah mulai dari pola mencuci, waktu mencuci, hingga berapa banyak cucian yang hendak dicuci.

Kegiatan mencuci di musim hujan merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi saya, sebab selama musim hujan sering kali saya harus pintar-pintar mengatur kegiatan mencuci baju. Apalagi di akhir tahun seperti ini, jikalau saat musim kemarau saya mencuci kadang hanya 2 kali seminggu tapi ketika musim hujan tiba saya bisa mencuci hingga 4 kali seminggu. Tentu hal ini terjadi lantaran ada masalah-masalah kecil atau besar yang membuat saya merubah kebiasaan mencuci. Namun disini saya akan coba membahas mengenai masalah apa yang sering saya hadapi saat kegiatan mencuci di musim hujan atau dalam bahasa kerennya curhat masalah mencuci di musim hujan yang sering membuat saya sebal, sebagai berikut :

1. Di-prank sama cuaca

Ada yang pernah pas mau menjemur pakaian cuaca cerah tapi pas ditinggal mendung lalu setelah diteduhkan eh ternyata cerah lagi? Jika pernah, selamat pembaca tidak sendiri saya juga pernah bahkan sering. Masalah pertama ini yang memang bikin sebal sekali terutama ketika menjemur seragam sekolah dulu, sebabnya saya sangat mengharapkan cuaca yang baik untuk menjemur pakaian agar cepat kering dan juga capek ketika harus bolak-balik hanya untuk menjemur dan meneduhkannya lagi. Musim hujan merupakan musim yang sering ada prank semacam ini, wajar sih karena mendung itu kan terus bergerak sehingga seringkali saya melihat awan yang memunculkan celah sehingga cahaya matahari bisa menembus mendung kemudian tertutup lagi oleh awan yang lain. Besar kemungkinan prank tersebut muncul akibat pergerakan awan tadi.

2. Rebutan tempat untuk menjemur

Saya selalu menjemur pakaian di rumah nenek karena disitu ada sepasang tiang jemuran yang berisi 3 kawat yang menghubung kedua tiang tersebut. Tempat jemuran tersebut cukup luas sehingga enak untuk menjemur pakaian dalam jumlah banyak, namun masalahnya adalah siapa yang memakainya. Di keluarga, saya dan bibi saya yang sering memakainya dan kami berdua saling berebut untuk menjemur. Hal ini terjadi karena minimnya tempat untuk menjemur pakaian, di rumah yang saya tinggali hanya memiliki tempat jemuran kecil untuk pakaian dalam saja. Jikalau saya terpaksa memakainya pun harus rebutan juga dengan ayah serta ibu saya yang sering memakainya untuk menjemur pakaian mereka. Saat musim hujan tiba cucian biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk kering sehingga saya harus menjemurnya secara berimpitan.

3. Bau apek

Jikalau cucian tak kering atau bahkan hanya sebagian saja yang kering biasanya menimbulkan bau apek. Bau ini yang sering membuat saya kurang pede semasa SMA dulu, pasalnya bau apek tersebut akan bercampur dengan bau keringat sehingga memicu bau yang benar-benar beuuuhhh tak sedap betul. Ibu saya sering bilang kalau bisa baju yang bau apek tadi di semprot pewangi agar bau apeknya bisa hilang.

4.Cucian tidak kering

Cucian yang tak kering merupakan mimpi buruk bagi siapa pun yang mencuci. Ya iyalah, lha wong tujuan untuk mencuci kan membersihkan pakaian agar bisa dipakai kembali dan tentunya dalam kondisi kering. Coba bayangkan, sudah mencuci banyak dan diantara cucian tadi ada pakaian yang penting dan harus dipakai dalam waktu dekat tapi tidak kering semua? Sebal kan? pastinya. Selain sebal pasti juga repot apabila pakaian yang benar-benar penting dan hendak dipakai dalam waktu dekat tak kunjung kering juga entah itu masih basah karena mendung atau hampir kering tapi malah kehujanan lagi. Apalagi pakaian itu berupa pakaian dalam yang harus dipakai namun masih belum kering juga. Dulu waktu SMP saya pernah mengalaminya yaitu ketika mencuci pakaian dalam di pagi hari, saya benar-benar berharap bahwa hari ini pasti cerah sehingga saya bisa memakai celana dalam yang bersih. Eh ternyata hujan tiba seharian dan cucian saya terpaksa diteduhkan sehingga saya terpaksa untuk tidak memakai celana dalam hingga cucian tadi benar-benar kering.

Musim hujan memang mendatangkan sedikit masalah dalam kegiatan mencuci. Itulah sebabnya saya juga harus pintar-pintar mengatur strategi dalam kegiatan mencuci, misalnya setiap habis mandi sore saya bisa mencuci pakaian dalam dan celana yang baru saya pakai atau jikalau tak ada cucian yang kering saya harus menggunakan alat-alat pengering seperti setrika. Opsi kalau benar-benar kepepet ya dibawa ke laundry sekalian di setrika juga. Bagaimana dengan pembaca, apakah pernah mengalaminya juga? Atau mengalami tapi berbeda? Mari sharing-sharing di kolom komentar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun