Mohon tunggu...
Ahmad Zidni Nuuron Ala
Ahmad Zidni Nuuron Ala Mohon Tunggu... Mahasiswa - HI, SEMOGA BETAH

WELCOME

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerimaan PAD yang Kurang

25 November 2021   23:35 Diperbarui: 25 November 2021   23:37 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di negara yang sedang berkembang yang mengalami ledakan jumlah penduudk termasuk Indonesia akan selalu dikaitkan antara kependudukan dan pembangunan ekonomi. Akan tetapi hubungan antara keduanya harus bergantung pada sifat dan masalah kependudukan yang dialami oleh setiap negara. Dengan demikian, tiap negara atau daerah akan selalu mempunyai masalah tentang kependudukan yang khas, potensi, dan tantangannya tersendiri. 

Jumlah penduduk yang besar bagi Indonesia mengakibatkan para perencana pembangunan dipandang sebagai aset dan juga modal dasar yang berharga. Tetapi perlu diingat bahwa jumlah penduduk juga sebagai beban pembangunan karena makin banyaknya penduduk maka semakin banyak pula wilayah yang perlu diolah dengan cepat.

Jumlah penduduk yang kian meningkat juga akan menjadi beban apabila struktur, persebaran, dan mutu dari penduduk tersebut rendah sehingga penduduk yang banyak tersebut hanya akan menuntut tentang pelayanan sosial yang seharusnya mereka terima dan tingkat produksinya rendah, menjadikan masalah yang baru tersebut menjadi tanggung jawab yang baru bagi penduduk yang bekerja secara efektif.

Dengan diberlakukannya Undang-Undang tentang otonomi daerah maka itu membawa angin segar bagi pemerintahan daerah khususnya kabupaten dan kota. Perubahan tersebut dikaitkan dengan adanya pelimpahan tanggung jawab yang begitu banyak seperti contoh fiskal, politik, dan administrasi dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Titik berat dari otonomi khususnya di Indonesia adalah pada daerahnya yang meliputi kabupaten/kota tersebut. 

Pada era tersebut, dengan adanya otonom membuat kemajuan yang pesat seperti pembangunan daerah kabupaten/kota yang dijadikan sebagai ujung tombak dalam pembangunan nasional karena makin meningkatnya suatu keewenangan dan tanggung jawab dalam pemerintah daerah yang meliputi membangun daerahnya masing-masing.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan dapat menaikkan output melalui penambahan tingkat dan ekspansi pasar baik yang di dalam negeri maupun luar negeri. Penambahan penduduk tingi tentunya juga diiringi dengan perubahan teknologi yang semakin maju, secara tidak sadar juga mendorong tabungan dan penggunaan skala ekonomi didalam suatu produksi akan semakin jauh lebih luas dari sebelumnya. Penambahan penduduk juga satu hal yang dibutuhkan dan bukan suatu masalah, melainkan sebagai unsur penting yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Besarnya pendapatan dapat mempengaruhi penduduk dengan faktor apabila jumlah penduduk meningkat maka pendapatan yang dapat diraih juga meningkat.

Contoh yang dapat saya ambil adalah dari Kabupaten Kediri. Kabupaten Kediri mempunyai luas wilayah sekitar 1.386,06 km persegi. secara administrasi Kabupaten Kediri terbagi menjadi 23 Kecamatan, 334 Desa/Kelurahan. Dengan luasnya wiilayah tersebut maka jumlah penduduk yang ada di kabupaten tersebut pastinya akan selalu meningkat. Tingkat perkembangan penduduk pada akhir-akhir ini antara 0,21 persen sampai 1,84 persen. 

Dengan persentase tersebut sehingga partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam pembangunan daerah agar daerah tersebut dapat maju dan berkembang dengan semestinya. Oleh karena itu, Kabupaten Kediri sebagai daerah otonom harus dapat terus memacu partisipasi masyarakatnya dengan cara yang banyak misalnya dengan membuat sarana dan prasarana yang memadai dan baik. Karena hal itu sangat berpengaruh bagi tingginya mobilitas dan produktivitas dalam masyarakat Kabupaten Kediri.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) selain memiliki fungsi sebagai alat perencana juga memiliki fungsi lain. Yaitu sebagai alat kontrol dan pengawasan terhadap pendapatan maupun pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah di masa yang akan datang. Pendapatan pemerintah daerah tersebut dapat digunakan untuk melakukan tugas dan fungsiny yang mencakup dalam pelayanan, pengaturan dan perlindungan masyarakat, mengelola kekayaan negara serta sebagai pemanfaatan sumber daya alam yang ada didaerahnya. Karena dampak dari otonom dan desentralisasi terhadap satu daerah dengan daerah lain akan berbeda-beda, tergantung dengan potensi sumber-sumber penerimaan yang dimiliki oleh suatu daerah tersebut.

Desentralisasi menjadi sangat penting karena berdampak terhadap penyediaan sumber keuangan yang sebanding dengan banyaknya kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah daerah kepada masyarakatnya. Jumlah dana yang diperlukan sangat tergantung dengan beberapa aspek antara lain luas wilayah yang ada di suatu daerah, jumlah penduduk, dan hal-hal lain yang sangat mempengaruhi pertumbuhan sosial ekonomi di daerah Kabupaten Kediri. Dengan kata lain, semakin besar faktor-faktor yang di atas, maka akan semakin besar pula dana yang harus dikeluarkan untuk memenuhi biaya kegiatan pemerintah.

Sumber-sumber pendapatan yang didapat dari daerah sendiri merupakan sumber pendapatan yang utama, lain dengan subsidi/bantuan dari tingkat pemerintahan yang lebih tinggi menjadi sumber pendapatan tambahan atau bisa dibilang sebagai pelengkap dari sumber pendapatan utama. Kemudian ciri utama yang menunjukan bahwa daerah otonom tersebut mampu berotonomi dengan baik terletak pada kemampuan keuangan daerah untuk membiayai penyelenggaraan sarana dan prasarana pemerintahan daerah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun