Mohon tunggu...
Ahmad Kamal Akil
Ahmad Kamal Akil Mohon Tunggu... Guru - Makassarist

I'm student

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kehidupan Mahasiswa di Negeri 2 Nil

17 September 2018   10:10 Diperbarui: 17 September 2018   10:22 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Meskipun mungkin omset mereka tidak seberapa tapi mereka tetap dengan sabar, ikhlas, ditambah senyum manis menunggu dan melayani pelanggannya. Bukan hanya ibu-ibu penjual teh, ada juga ibu-ibu penjual beraneka ragam kacang-kacangan (sudah diolah, bisa langsung dimakan) yang di manapun kita dapat temukan jika di Sudan. 

Mungkin pribahasa yang cocok menggambarkan kesabaran para ibu-ibu penjual ini adalah "jangan sekali-kali menaruh tangan di bawah". Yah, mereka pantang meminta-minta bak pengemis demi menyambung hidup mereka dan rela berpanas-panas ria di panas teriknya dan kejamnya matahari Sudan. Sungguh sangat menginspirasi kita sebagai pemuda bahwa hidup itu butuh kerja keras, tidak boleh ngeluh, dan selalu sabar dan bersyukur dengan nikmat yang Tuhan berikan dan titipkan kepada kita.

Ada yang unik dan sangat mengispirasi dari tepi-tepi jalan, tanah-tanah lapang, dan taman-taman kota yang ada di Negeri ini setiap masuknya waktu salat. 

Anak muda, bapak-bapak, kakek-kakek, dan sebagainya dari berbagai kalangan, tetap meluangkan waktu mereka untuk sejenak menggugurkan kewajiban seorang muslim, yaitu salat walaupun hanya beralaskan tikar plastik seadanya. Mereka tetap terlihat khusyuk beribadah di tengah-tengah ramainya lalu lintas kota setiap saat. Bukan karena ingin ria jemawa atau tampil beda depan publik dengan salat di tepi-tepi jalan, tapi karena rakyat Sudan lebih menghargai salah satu amalan yang paling utama sabda Rasulullah SAW, "salat tepat pada waktunya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun