Diceritakan di sebuah kampung di wilayah barat Kabupaten Serang, Kampung Merebo begitu namanya, suasana perkampungan begitu terasa saat saya pulang, tampak persawahan terhampar luas, rumah- rumah penduduk, pohon kelapa dan kali besar membelah kampung. Subiah merupakan gadis kampung yang lugu, seperti kebiasaan gadis kampung lainnya Subiah juga mandi di kali yang tidak jauh dari rumah nya.Â
Subiah menikah dengan Sayuti seorang pemuda dari kota, Â pernikahan antara subiah dengan sayuti dilaksanakan secara sederhana dengan di hadiri oleh para tetangga dan tidak lupa teman- teman sepermainan subiah sewaktu kecil juga ikut hadir menyaksikan pernikahan.
Cerita bermula pada saat keesokan harinya setelah acara pernikahan Subiah dengan Sayuti selesai dilaksanakan. Subiah mandi di kali bersama dengan teman- teman perempuan nya, di sela- sela mandi bersama itu tiba- tiba muncul obrolan antar teman perempuan Subiah yaitu Mumun dan Suha dan berlanjut Subiah juga terlibat dalam obrolan tersebut, dengan percakapan sebagai berikut:
Mumun                : Subiah beruntung ya... mendapatkan suami orang kota?
Suha                   : Ia, Subiah beruntung, karena sayuti juga ganteng
Mumun                : Biah, Gimana malam pertama nya? Sudah itu belum?
Dengan malu- malu Subiah menjawab, sudah dong....
Suha                   : Gimana rasanya biah?
Subiah                 : Pokoknya susah di ungkapkan dengan kata- kata
Mumun                : Gimana masih perjaka? terus kalau masih perjaka apa ya buktinya?
Subiah menjawab dengan lugu nya, Masih  lah......, Wong semalam juga masih di pelastikin itu nya