Program penataan kota Cirebon demi menciptakan wajah kota yang indah dan nyaman ternyata menyisakan dilema besar bagi Pedagang Kaki Lima (PKL). Di balik tujuan mulia pemerintah memperindah tatanan kota, muncul jeritan keresahan dari para PKL yang terpaksa menghadapi pilihan sulit: mengikuti relokasi atau gulung tikar.
Relokasi yang Minim Pembeli dan Menurunkan Omset
Pemerintah Kota Cirebon memang telah berupaya melakukan penyuluhan dan menyediakan lokasi baru untuk berjualan. Namun, masalah utama terletak pada ketersediaan dan kualitas lokasi tersebut. Banyak tempat relokasi yang disediakan dinilai kurang memadai dan tidak strategis, jauh dari keramaian atau pusat aktivitas warga. Akibatnya, omset PKL terus menurun drastis, mengancam keberlangsungan usaha mereka.
Salah seorang PKL yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekhawatirannya: "Kami sebenarnya bingung mau berjualan di tempat yang sudah disediakan. Tidak ada yang beli dan jauh dari kerumunan. Kalau terus begini, kami bisa bangkrut, padahal kami punya keluarga yang harus dinafkahi." Penurunan daya beli di lokasi baru ini memaksa banyak PKL mempertimbangkan untuk kembali ke lokasi lama, meskipun berisiko.
Ancaman Razia dan Harapan Fasilitas yang Memadai
Ketiadaan solusi tempat yang strategis membuat para PKL terperangkap dalam situasi serba salah. Ketakutan akan razia yang intensif dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kini menjadi momok harian. Aksi kejar-kejaran antara PKL dan petugas Satpol PP pun tidak terhindarkan, menjadi gambaran betapa tingginya tekanan ekonomi yang dirasakan para pedagang kecil ini.
Para PKL sangat berharap Pemerintah Kota Cirebon dapat bertindak lebih solutif. Mereka tidak menolak penataan kota, namun memohon agar pemerintah memfasilitasi tempat yang strategis dan nyaman. Para pedagang percaya, ketertiban kota akan tercapai jika disediakan fasilitas yang memadai dan dapat menjamin aktivitas ekonomi mereka tetap berjalan. Dengan demikian, program penataan kota dan kesejahteraan ekonomi rakyat kecil dapat berjalan seiring.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI