Menentukan populasi dan sampel merupakan langkah penting dalam proses penelitian ilmiah. Populasi mencakup keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk mewakili keseluruhan. Banyak mahasiswa masih bingung membedakan keduanya, padahal pemahaman ini sangat menentukan validitas hasil penelitian.
Dalam menentukan populasi dan sampel, mahasiswa perlu memahami konsep dasar serta metode pengambilan sampel yang tepat. Misalnya, apakah akan menggunakan random sampling, purposive sampling, atau stratified sampling. Penjelasan lebih mendalam tentang metode penelitian dapat Anda baca di situs PortalJatim24.com, yang secara rutin membahas topik riset, metodologi, dan tren akademik terkini.
Sampel yang baik harus benar-benar mewakili karakteristik populasi. Kesalahan dalam menentukan sampel bisa membuat hasil penelitian menjadi bias dan tidak akurat. Oleh karena itu, sebelum menentukan jumlah sampel, mahasiswa perlu mengetahui ukuran populasi, tujuan penelitian, serta tingkat kepercayaan yang diinginkan.
Rumus yang umum digunakan antara lain rumus Slovin dan Krejcie-Morgan. Dengan memahami cara penggunaannya, peneliti dapat memperkirakan jumlah responden yang ideal. Selain itu, penting juga memperhatikan etika penelitian, seperti menjaga kerahasiaan data dan tidak melakukan manipulasi hasil.
Menentukan populasi dan sampel bukan sekadar hitungan angka, tetapi juga pemahaman logis terhadap konteks penelitian. Semakin tepat metode yang digunakan, semakin berkualitas pula hasil penelitian yang dihasilkan.
Rujukan:
PortalJatim24.com -- Cara Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian Mahasiswa 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
