Mohon tunggu...
Ahmad Habibi
Ahmad Habibi Mohon Tunggu... Freelancer - Fulltime writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Freelance copywriter dan jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Puan: Bicara Urusan Partai dan Politik, Saya dan Megawati Bukan sebagai Ibu-Anak

9 Juni 2021   16:10 Diperbarui: 9 Juni 2021   16:15 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketua DPR RI Puan Maharani kerap selalu disandingkan sebagai sosok anak Megawati Soekarnoputri atau cucu Bung Karno. Banyak orang berpikir Puan merupakan satu kesatuan utuh dengan ibunya, bahkan ada yang "nyinyir" berkata bahwa Puan berada di ketiak ibunya.

Padahal, dalam urusan partai Puan sebagai kader PDI Perjuangan memang wajib manut kepada Ketua Umum. Megawati memiliki hak veto memutuskan jalannya partai, dan sebagai kader yang patuh, Puan menjalankannya.

"Saya nggak pernah bisikin ketua umum untuk urusan partai. Beliau adalah ketua umum saya untuk urusan partai. Kalau Bu Mega putuskan, saya ikut," kata Puan saat memberikan arahan kepada kader PDI Perjuangan di Manado, Sulawesi Utara, Senin (7/6/2021) 

Meskipun demikian, bukan berarti Puan selalu sepaham dengan Ketum. Deddy Corbuzier pernah melontarkan pertanyaan dalam video bincang santai bersama Puan yang disiarkan melalui saluran akun YouTube-nya pada Juli 2020. Deddy bertanya apakah Puan pernah berbeda pemikiran dengan sang ibu.

"Sering. Tapi kan di situ kami belajar berkomunikasi dan berdiskusi untuk mengutarakan pemikiran masing-masing," jawab Puan.

Dalam wawancara lain tahun 2014 menjelang Pilpres, saat itu Puan menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, dia mengatakan bahwa dia bicara politik dan partai dengan Megawati bukan sebagai ibu dan anak.

"Kami tak lagi sebagai ibu dan anak, tapi Ketua Umum dengan salah satu ketua partainya. Ibu Mega selalu menggariskan urusan Badan Pemenangan Pemilu bukan urusan ibu dan anak. Ini Ketua Umum dan BP Pemilu. Setiap laporan tugas, termasuk dalam rapat, selalu saya sampaikan ke Ibu Ketua Umum, bukan Mama," kata Puan menjelaskan.

Ketika ditanyakan apakah Puan mendapat hak veto sebagai putri Ketum, dia mengulang kembali bahwa mereka memisahkan antara urusan politik dan pribadi.

"Urusan politik ya politik. Saya harus berargumen secara politik. Kalau saya mau ini-itu, pasti Bu Mega juga akan bertanya, apa yang sudah Puan Maharani kasih ke partai," ucap Puan.

Dia juga menjawab santai ketika timbul dugaan bahwa tersedia satu kursi menteri untuknya pada pemerintahan Jokowi-JK. Saat itu Puan berkata tidak tahu menahu dan tidak berharap juga. Pun, ketika akhirnya Presiden Joko Widodo menunjuknya menjadi Menko PMK, itu karena Presiden melihat potensi dan hasil kerja Puan.

Selama menjalani tugas sebagai Menko PMK, banyak perbaikan terjadi, di antaranya peningkatan cakupan pendidikan lewat Kartu Indonesia Pintar, Bidikmisi, serta perbaikan sarana prasarana sekolah, termasuk pendidikan vokasional. Selain itu, dia telah mendorong pengesahan undang-undang perlindungan anak yang mampu memberikan sanksi lebih berat kepada pelaku kekerasan seksual anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun