Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejarah Pemberontakan China di Purwakarta

26 Juli 2020   21:40 Diperbarui: 20 Juli 2024   07:05 1279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar karya: G. Kepper

(p. 104) ......... Ja wat meer is, ook daar was oproer onder de Chinezen, en eene aanzienlijke magt van deze natie zoude zich tot een getal van 200, 400, ja volgens sommigen wel 1000 man sterk, te Tanjong Poera bij hen voegen. ........."

(p. 117) ......... Tusschen den 8-9 broekt de opstand te Tjilankap uit, en reeds den 10 komt  het district-hoofd van Waniassa met den Europeschen ambtenaar Siberg bij den Resident met een Inlandsch hulp-coprs van zestig gewapende mannen, doch met achterlatig van 40 gewapende manschoppen, om de rust op Waniassa te bewaren. .........

(p. 118) ......... gedrag der Chinezen niets dan vrees hebben bespeurd, en zich hoogstens hebben bepald om te zorgen, dat zij niets kwaads konden doen; doch neen, deze twee, en vooral de oude krijgsman, ziet niets dan oproer, en acht de plaats zijner inwoning in dringend gevaar. .........
Hij droomde van gevondene wapenen, en daarin lag het oproer, waarvoor de vrees ook nog zal vermeerderd zijn door geruchten, dat de Chinezen van Tjilankap in aantogt waren. .........

(p. 119) Zoo ontving dan ook de Resident in den nacht van den 10-11, de tijding van het quasi oproerig gedrag van de Chinezen te Waniassa. In gewone tijden had deze ambtenaar zeker geen anderen last gegeven, dan eenvoudig, neem ze in arrest, ik zal de zaak zelve komen of laten onderzoeken; ........."

Menurut R. Soeria di Radja dalam buku sastra sejarahnya "Tjampaka Warna" yang berhuruf Sunda (Hanacaraka) dan berbahasa Sunda. Buku ini terdiri dari Asmarandana (6 bait = pada), Durma (60 pada), Kinanti (51 pada), Asmarandana lagi (123 pada). Yang mana di dalamnya ada kisah "Karaman di Purwakarta" (Perang Makao) pada halaman 111-158 terbitan tahun 1932 atau pada halaman 100-143 terbitan tahun 1938.

Naskah ini sebenarnya merupakan ringkasan dari naskah asli "Carita Perang Cina di Tanjungpura Kabupaten Purwakarta". Bagian Asmarandana  bait 1-6 adalah ringkasan dari naskah asli bait 25-30; bagian Durma bait 7-66 adalah ringkasan dari naskah asli bait 31-90; bagian Kinanti bait 67-117 adalah ringkasan dari naskah asli bait 91-141 dan bagian Asmarandana berikutnya, bait 118-240 adalah ringkasan dari naskah asli bait 142-264. Sementara yang tidak terdapat dalam naskah ini adalah Asmarandana bait ke 1-24 dan 265-273 serta Sinom bait ke 274-309 dari naskah asli.

Menurut R. Satja di Brata dalam buku sastra sejarahnya "Dongeng-dongeng Sasakala", yaitu bab 20 "Rantjadarah",  pada halaman 82-84, cetakan ke-2.

Menurut Roesjan dalam tulisannya "Babad Purwakarta" dalam Budaya Kalawarti No. 14 Tahun 1956 pada halaman 3-10.

Di dalam Encyclopaedie van Nederlandsch Indie, 1918 pada halaman 450 tertulis sebagai berikut: "......... Als ernstige rustverstoringen in het Krawangsche zijn te noemen een opstand onder Bagoes Djabin in 1816 en het Chineezenoproer in 1832 bij welk laatse oproer alle Europesche huizen te Poerwakarta door brand werden vernield en de natuuronderzoeker Macklot (zie aldaar) den dood vond. Door militair optreden werd de rust spoedig hersteld."

Sementara terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:

"......... Jika sisa gangguan serius di Krawang disebut pemberontakan Bagus Djabin pada 1816 dan pemberontakan China pada tahun 1832 di mana kerusuhan Purwakarta terakhir semua rumah Eropa dihancurkan oleh api dan naturalis Macklot (lihat qv ) menemui ajalnya. Aksi militer untuk perdamaian dipulihkan segera."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun