Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejarah Pemberontakan Cina Makao di Purwakarta

22 April 2019   16:23 Diperbarui: 16 Mei 2019   13:27 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Roesjan yang berjudul "Babad Purwakarta", Jawatan Kebudayaan Jawa Kulon, Bandung, Budaya Kalawarti yang terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai berikut :

"......... (ibukota Karawang pada tahun 1827 dipindahkan ke Wanayasa). .........

Tahun 1830 ibukota dipindahkan lagi, sekarang ke tempat yang lebih baik, yaitu ke Sindangkasih wilayah distrik Wanayasa juga. Sindangkasih terbukti lebih strategis dari sana sini dan lama-lama menjadi ramai, yang kemudian disebut : PURWAKARTA (Purwa = awal, permulaan; karta maksudnya murah untuk kehidupan). Tempat asal Sindangkasih tadi sekarang juga masih ada, sekarang berupa desa di dalam kota Purwakarta. .........

Pada masa Dalem Suriawinata tadi, Purwakarta pernah mengalami kerusuhan besar, yang disebabkan oleh beberapa gerombolan berandal Tionghoa-sengke. Bangsa asing ini kedatangannya benar-benar mengobrak-abrik kota, malahan memporak-porandakan sepanjang jalan Purwakarta - Wanayasa : merusakkan perkampungan, menceraiberaikan penduduk pedesaan. Huru-hara merembet ke sekitarnya, sehingga menimbulkan perang kecil mengharu-biru Negara, terkenal dalam sejarahnya : Rusuh Purwakarta atau Perang Makaw (Ma-kao), sampai ada sungai dan desa yang dinamakan Cikao, serta ada sebutan tanjakan Rancadarah antara Purwakarta dengan Wanayasa.

"......... Ceritera 'Perang Makao' tadi.

Pada tahun 1832 jaman Dalem Suriawinata itu, datanglah beberapa rombongan Tionghoa-sengke, datang dari (negeri) seberang mengisi tanah tak bertuan di Cilangkap wilayah Purwakarta, menumpang bercocoktanam, membabat hutan membuka tanah di sekelilingnya; namun entah bagaimana asal mulanya, tanpa sepengetahuan pemerintah, sebab tidak berapa lama kemudian dari mula pertama melintasi hutan membuat jalan langsung saja secara bersamaan membuat kerusuhan menyerbu ke Purwakarta bahkan menembus ke Karawang sekalian! ......... "

Di dalam Encyclopaedie van Nederlandsch Indie, Tweede Deel, s'Gravenhage, Martinus Nijhoff & Leiden, N.V. v/h E.J. Brill, yang terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai berikut " ......... Jika sisa gangguan serius di Krawang disebut pemberontakan Bagus Djabin pada 1816 dan pemberontakan China pada tahun 1832 di mana kerusuhan Purwakarta terakhir semua rumah Eropa dihancurkan oleh api dan naturalis Macklot (lihat qv ) menemui ajalnya. Aksi militer untuk perdamaian dipulihkan segera. "

Demikian pula yang tertulis di dalam Encyclopaedie van Nederlandsch Indie, s'Gravenhage Martinus Nijhoff, Leiden yang terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai berikut "Pada tahun 1832 distrik Sindangkasih Kabupaten Karawang itu sebagian dihancurkan oleh api selama kerusuhan Cina akan segera menggunakan nama Purwakarta."                  

Menurut Satja di Brata dalam "Dongeng-dongeng Sasakala". Bale Poestaka, Djakarta, bab "Rantjadarah" sebagai berikut:                                                             "........Rancadarah

'Jika kita berjalan dari Purwakarta ke Wanayasa, tentu akan melihat sebuah tanjakan yang sangat panjang, yang disebut tanjakan Rancadarah. .........

......... Dahulu Wanayasa dapat disebut negeri besar, menjadi kota karesidenan, katanya. Kira-kira pada tahun 1750 (M.) Kompeni Belanda (V.O.C.) membuka perkebunan teh yang sangat luas, yaitu hampir seluruh desa Wanayasa sekarang, desa Babakan dan desa Parakanceri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun