Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Mudah Mengajar Naratif

5 Januari 2019   15:53 Diperbarui: 5 Januari 2019   16:06 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Imaginasi dalam naratif memainkan peranan penting. Membaca, bervisualisasi di dunia imaginasi, membayangkan plot, tampilan para tokoh dan masalah yang dihadapi sangat asyik. Seperti asyiknya kita mendengarkan sandiwara radio. Audio kita yang diolah sedangkan imaginasi bekerja. Pada saat sandiwara itu divisualkan melalui film maka sensasi imaginasi sudah berubah, bisa membaik bisa juga sebaliknya.

Demikian juga dengan mengajar naratif di kelas. Boleh ada saatnya divisualisasikan , boleh juga kembali ke audio lewat suara guru dan imaginasi para peserta didik. Bila sudah dipersiapkan audio visual , maka mengajar dengan menggunakan video lebih mudah. Guru tinggal menyetel video, menyiapkan pertanyaan dan juga membahasnya di kelas.

Bisa juga menggunakan media yang sama, gadget para peserta didik , untuk belajar di kelas. Setelah diterangkan karakteristik naratif beserta strukturnya maka guru bisa mengajak peserta didik mendongeng tentang salah satu naratif yang dipilih. Ajaklah mereka membangun cerita tahap demi tahap, kalimat demi kalimat dan paragraf demi paragraf. Lewati semua plot mulai dari Orientation, Complication dan Resolution  ( OCR )dengan lancar. Pastikan semua peserta didik bisa menangkap semua kalimat yang kita kita ujarkan dalam bahasa Inggris.

Setelah itu mintalah mereka membuka bukunya dan menuliskan jawaban dari pertanyaan kita terkait detail dari OCR itu dalam kalimat pendek dan sederhana. Tahap selanjutnya adalah memanfaatkan gadget untuk proses pembelajaran. Rekomendasikan untuk membuka beberapa website narrative yang authentic untuk bisa dibaca dan disederhanakan menjadi tiga paragraf dan selanjutnya disalin. Hal ini bisa dikerjakan dalam kelompok tiga orang. Mungkin ada pertanyaan. Kenapa mesti berkelompok? Inilah esensi dari Kurikulum 2013 yang mengedepankan kolaboratif dan komunikatif sebagai salah satu ciri pembelajaran abad 21. Adapun cirinya secara lengkap adalah Critical Thinking and problem solving; Creativity and Innovation ; Communication ; Collaboration.

Langkah berikutnya adalah memilih salah satu naratif yang disukai oleh kelompok itu, mencatatnya dalam bentuk simplifikasi dan membuat 10 pertanyaan bebas terkait naratif. Pertanyaan itu tidak untuk dijawab karena pada pertemuan berikutnya yang menjawab adalah kelompok lain . Grup tadi hanya mengecek jawaban . Pertukaran ini dilakukan antara 3 sampai 4 kelompok. Dipastikan akan ramai sekali proses ini karena memadukan antara speed reading dan reading comprehension.

Sebagai kesimpulan mintalah mereka menyebutkan judul -judul apa saja yang telah mereka baca, kemudian mintalah dua kelompok sampel untuk presentasi hasil kelompok sekaligus menekankan pesan moral yang ingin disampaikan. Pada tahap ini guru telah sekaligus mengedukasi dan menanamkan etika bermasyarakat. Sekali dayung dua pulau terlampaui. Asyik kan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun