Sambil ditemani secangkir cappucino panas siang ini, menulis inspirasi kembali di blog yang sudah membuat banyak orang berubah hidupnya, termasuk anda juga kan?. Saya menyempatkan diri berbagi inspirasi setelah menyelesaikan semua pekerjaan dikantor, jam sudah menunjukkan angka 1.22 pm ketika saya mulai mengetik artikel kali ini tentang ketenangan. Tulisan ketenangan ini, terinspirasi tadi pagi ketika saya sampai kampus, ada seorang teman dosen teknik sipil yang terlihat “panik” karena laptopnya tiba-tiba ngehang dan tidak mau connect ke wifi. Saya dekati, “kenapa pak, saya bantu ya, tenang to”.
Saya coba utek-utek dan akhirnya bisa lagi, lalu saya katakan ke dia “makanya, tenang to pak, kalau tenang semua pasti terkendali”
Seperti biasa, sehabis dari kampus saya ke kantor, ada seorang teman yang cerita panjang lebar tentang pengalamannya lalu menyimpulkan bahwa “setiap membaca bacaan X pasti tenang, itu kunci dia bisa tenang dengan semua tekanan”. Lalu saya katakan kedia “berarti kalau bacaan Y ngga bisa ya”, dia mengatakan lagi “kan memang bacaan yang mengandung ketenangan”. Saya sampaikan ke dia bahwa sesungguhnya yang membuat tenang itu bukan bacaannya, mau bacaan X, mau bacaan Y, mau bacaan Z sebenarnya yang membuat tenang adalah pikiran dia sendiri. Dia terdiam lalu menjawab “heeh ya, sebenarnya pikiranku ya”.
Mungkin anda, atau orang-orang terdekat anda juga sibuk membaca sebuah kalimat atau istilahnya “mengamalkan” sebuah bacaan yang tujuannya untuk mendapatkan ketenangan hidup. Banyak tulisan, banyak orang yang mengajarkan bahwa bacaan X buat tenang, bacaan Y buat nyaman. Padahal sesungguhnya diri kita sendirilah yang membuat ketenangan itu, bukan bacaannya. Tadi waktu saya dimobil dalam perjalanan dari kampus menuju ke kantor.
Ada seseorang ibu yang telepon ke saya “mas firman, saya sudah mendengarkan audio A yang saya beli di internet, katanya membuat tenang, apa benar ya, saya dengarkan sih memang tenang awalnya, kalau berkali-kali jadinya bosen”. Saya jawab aja, “audio atau musik itu fungsinya untuk didengarkan bu, yang membuat tenang itu sesungguhnya bukan musiknya, tapi pikiran ibu sendiri, mau pake musik apapun, mau audio apapun kalau ibu suka dengan musik itu ya pasti nyaman”.
Ketenangan dalam hidup itu sumbernya dari dalam diri kita sendiri, yaitu dari Pikiran kita. Mau membaca apapun, mau mendengar musik apapun kalau kita berpikirnya tenang maka pasti tenang. Ketenangan itu bukan dicari dari luar, bukan dicari dari musik-musik, tapi ketenangan itu dihasilkan dari pikiran kita. Berpikir yang tenang, itulah hal utama yang harus dilakukan ketika anda mau hidup tenang. Yup, berpikir artinya menggunakan pikiran. Berpikir tenang maksudnya menggunakan pikiran dan mengontrol pikiran untuk tenang. Menggunakan pikiran maka harus tahu aturan dan cara kerja pikiran yang benar, kalau tidak tahu aturan dan cara kerja pikiran maka tentu tidak bisa menggunakannya.
Seperti sebuah sms dari seorang ibu alumni AMC , dia mengatakan bahwa sekarang hidupnya jadi lebih lega dan bisa selalu tenang, bahkan dalam keramaian juga menjadi tenang, karena bisa dengan mudah membuat ketenangan. Memang itulah tujuan saya membuat AMC (Alpha Mind Control), untuk “menyadarkan” semua orang bahwa kunci ketenangan dalam hidup itu bersumber dari pikirannya sendiri, bukan dari orang lain, bukan dari musik-musik tertentu atau dari bacaan tertentu. Sesungguhnya Tuhan yang Maha Baik sudah memberikan kita perangkat luar biasa yaitu Pikiran, yang fungsinya sebagai alat untuk menciptakan kebaikan dalam hidup, karena itu maka seharusnya anda sebagai manusia mensyukuri nikmat Pikiran itu dengan mengenali, mengontrol dan memaksimalkannya dengan benar.
