Mohon tunggu...
Ahla Syifa
Ahla Syifa Mohon Tunggu... Perawat - Perawatan Rumah Sakit Tanjung Priok

Bekerja di Rumah Sakit Tanjung Priok dan Mahasiswa di Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pemahaman Nilai-Nilai Profesionalisme sebagai Fondasi dalam Melakukan Asuhan Keperawatan

30 Juni 2021   20:16 Diperbarui: 30 Juni 2021   20:59 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Profesionalisme menurut kamus bahasa indonesia adalah kualitas mutu dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Perawat sebagai tenaga yang profesional pemberi pelayanan kesehatan, perawat menjadi bagian penting dalam memberikan pelayanan keperawatan (asuhan keperawatan) dan  penilaian kualitas pelayanan yang diberikan di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan. Profesionalisme dalam keperawatan harus diupayakan dengan menumbuhkan nilai dan keyakinan terhadap profesi keperawatan, agar pada saat memberikan pelayanan keperawatan tidak terjadi pertentangan dengan apa yang sudah menjadi standar bagi profesi keperawatan.

Sebagai profesi yang profesional, keperawatan perlu membuktikan perilaku yang profesional pula dalam memberikan pelayanan (asuhan keperawatan). Untuk mewujudkan hal tersebut, perawat harus memiliki landasan kelimuan yang kuat, kemampuan psikomotor yang baik,kemampuan komunikasi yang baik dan salah satu yang terpenting pemahaman nilai nilai profesionalisme di dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien sehingga keperawatan profesional dapat terwujud.

Nilai-nilai profesional dalam keperawatan didapatkan dari kode etik, pengalaman keperawatan, pembimbing, dan teman sejawat (Berman & Snyder, 2012). Dalam keperawatan terdapat lima nilai profesionalisme yang dapat dijadikan sebagai identitas bagi perawat dan dapat mencerminkan perawat yang profesional menurut American Association of Colleges of Nursing (AACN, 2008), yaitu altruism, autonomy, human dignity, integrity, dan social justice. 

Dalam kenyataannya, hasil penelitian Brigita dan Simona (2015), yang dilakukan pada 780 perawat dari 20 rumah sakit di slovenia dengan meneliti nilai profesional perawat, didapatkan bahwa nilai yang terkait dengan aktivisme dan profesionalisme dianggap kurang penting jika di bandingkan dengan nilai kepedulian, nilai kepercayaan dan nilai keadilan dalam melakukan praktek di rumah sakit. Dalam penelitian ini menyatakan bahwa nilai aktivisme dan nilai profesional dianggap kurang penting dalam mengembangkan profesionalisme mereka sebagai seorang perawat. Selain itu menurut beberapa jurnal,rata rata hasil data yang didapatkan dari 67% pasien mengeluh adanya ketidakpuasan dalam penerimaan pelayanan Kesehatan.

Pada salah satu kasus di Indonesia tepatnya di salah satu rumah sakit swasta di Palembang pada bulan April 2021 dimana perawat mengalami penganiyaan oleh orang tua klien. Orang tua klien mengatakan bahwa perawat tersebut berperilaku tidak baik selama anaknya dirawat dan tidak melakukan prosedur pelepasan infus dengan baik. Hal ini menjadi salah satu pembelajaran bahwa perlunya pemahaman dalam diri mengenai nilai nilai profesionalisme. Permasalahan mendasar adalah perawat tidak menerapkan secara maksimal nilai nilai profesionalisme keperawatan dalam melakukan asuhan keperawatan.

Pada analisis kasus tersebut bisa dikatakan bahwa prosedur pelepasan infus merupakan Tindakan dasar dalam keperawatan, bukan hanya berbicara mengenai standar operasional prosedur namun jika dalam memberikan asuhan keperawatan tidak dilandaskan nilai nilai profesionalisme seperti altruism dimana mungkin perawat tersebut kurang adanya sifat caring dalam melakukan tindakan maka hal tersebut akan menjadi "boomerang" bagi perawat. Komunikasi dalam keperawatan juga dapat mempengaruhi cara tenaga kesehatan terutama profesi ners dalam berinteraksi dengan pasien maupun keluarga pasien.

Hasil penelitian Yetty, Juniar dan Febriana tahun 2018 mengenai hubungan profesionalisme perawat terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap utama menunjukan bahwa responden yang puas menilai dari profesionalisme perawat tersebut dan responden yang menilai sikap kurang professional merasa kurang puas terhadap pelayanan keperawatan di ruang rawat inap tersebut. Dalam penelitian tersebut terdapat 52 indikator dalam menilai kepuasan pasien diantaranya 9 indikator adalah dari perawat dan dokter. Hal ini membuktikan bahwa profesionalisme perawat menjadi indikator penting dalam menentukan kepuasan pasien

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebagai perawat, sebagai tenaga professional perlunya memahami nilai nilai profesionalisme sebagai fondasi dalam melakukan asuhan keperawatan.Dalam meningkatkan kualitas pelayanan diperlukan pemahaman dalam diri nilai nilai professional seperti altruism, otonomy, human dignity, integritas, dan keadilan sosial. Dengan memahami nilai nilai tersebut akan menjadikan perawat yang berperilaku professional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun