Etika Engineering Pola Komunikasi
Oleh: Ahlan Mukhtari Soamole*
Seperti air mengalir banyak kejernihan dijumpai, suara burung di hutan seperti menanti malam kan datang, begitu pun hidup kerapkali ada begitu banyak pengharapan di antara hidup, pengharapan tinggi nilainya bukan pada kenikmatan rendah sesaat uang, makan, minum dll, pengaharapan tertinggi nilainya yakni kemanusiaan, air mengalir deras seperti manusia bahagia tak ada kebencian, pecundang, kemalasan membuat dinamika hidup tersumbat.Â
Bahagia adalah cara sederhana kita temukan dalam pekerjaan, belajar, komunikasi intelektuil mengandung etika dan penghormatan suatu pekerjaan terakselerasi secara berkesinambungan membutuhkan suatu pemahaman menyeluruh pada titik kemanusiaan.Â
Terutama pada pekerjaan berhubungan langsung dengan sains dan keteknikan. Berbagai latar belakang proses diketemukan pada dinamika pekerjaan mengharuskan kita untuk menerpa diri kembali pada poros titik berangkat untuk bisa menjadi diri (personal) memiliki perspektif, integrity dan profesional. Pola-pola kerja engineering sarat akan etika kemanusiaan teridiri dari pola pikir, tindak dan sikap.Â
Pada pola pikir seorang engineer baik bertugas di lapangan maupun mana saja (aktivitas pekerjaan) membutuhkan kreatifitas, problem solving, analitis untuk bisa merekayasa situasi kondisi dianggap perlu untuk mengubahnya menjadi tata pelaksanaan teratur, pola pikir engineer dituntut secara bijak dalam memahami. Dan memberikan solusidalam upaya-upaya untuk menciptakan keselarasan dalam pekerjaan.Â
Pola pikir komunikatif mencoba menelisik cara berpikir pada umumnya berbeda dari kebanyakan, dengan komunikasi resiprokal menciptakan keharmonisan, perilaku etis sesama pekerja.Â
Kerja-kerja berdasarkan pertimbangan objek dan terakumulasi segala nilainya, tentu engineering tak selalu memandang setiap diamatinya adalah objek rekayasa, jauh secara mendalam engineer dilengkapi fakultas akal dan kebijaksanaan mendorong kemanusiaan untuk selalu memandang sesuatu alam dengan prinsip-prinsip kemanusiaan, tak ada eksploitasi, kerusakan, penindasan dan kelompok kaum termarjinalkan, pola pikir engineer menuntun adanya akselerasi kreatifitas dan kemanusiaan seiring bersamaan.
Pola pikir engineering melekat padanya adalah tatanan-tatanan etis yakni berupaya membangun sinergitas keakraban spirit kerja sama, keterpaduan dalam menyelaraskan berbagai masalah dengan selalu berpedoman pada aspek profesionalisme secara berarti pola sikap terahkan pada dimensi keilmuan dalam aplikasi terhadap pekerjaan secara bertanggung jawab. Â
Etika engineering penuh nilai intelektualitas, logika kreatifitas menghidupkan suasana kerja tertanam akan  kegembiraan semangat dalam menyelesaikan suatu tugas.Â
Tak hayal apabila suatu pekerjaan adalah ciri dari kemajuan, peradaban, bilamana dilakukan dengan spirit kemanusiaan, peningkatan diri kualitas, gotong royong dengan itu kemerdekaan manusia dalam menghasilkan keadilan sosial dapat terpeenuhi. Bekerja dengan pengharapan suatu keadilan sosial, kemanusiaan merupakan cita untuk upaya menumbuhkan kesejahteraan jiwa, raga, keadilan, kemakmuran dapat menopang segala keterbelakangan, kebobrokan tak menunjukkan aspek kemanusiaan secara autentik.
* Ditulis oleh Ahlan Mukhtari Soamole (Penulis adalah pegiat Pertambangan)