Oleh : Ahlan Mukhtari Soamole, MT*
   Buku Rich Dad Por Dad menarik dibaca cukup bertalian dengan perkembangan kontemporer era kompetitif kapitalisme menunjukan sebuah arti perjuangan menerangkan 2 wajah antara seorang ayah kaya, seorang ayah berpendidikan miskin, meskipun batasan antara kaya, miskin setiap negara adalah berbeda. Pada lingkup masyarakat kapitalisme AS, orang kaya adalah orang memiliki uang melimpah untuk memperoleh pengakuan sosial sedangkan miskin adalah suatu keterbelakangan dalam sosial. Bagi Kiyosaki penulis buku itu mengungkapkan menjadi kaya adalah kita bekerja bukan untuk uang melainkan uang bekerja untuk kita, orang miskin adalah bekerja untuk uang. Doktrin murni kapitalisme atau paham modal atau keuntungan tentu menjadikan uang selalu berlimpah dengan keuntungan besar. Seorang kaya banyak memiliki aset, orang kaya selalu meningkatkan penghasilan dan aset sedangkan orang miskin berada pada tingkat pengeluaran dan liabiitas tinggi. 2 wajah perjuangan antara ayah kaya dan ayah berpendidikan itu bukan suatu cara menetapkan satu benar sedangkan sebaliknya daripadanya adalah salah. Ayah kaya berkata apabila kalian ingin kaya maka membaca dan memahami angka amat penting dilakukan. Ayah kaya meyakini ketika mengurus suatu bisnis atau keuntungan, begitu uang masuk ke kolom aset agar tetap kokoh. Bagi Kiyosaki ketergantungan hanya pada sekolah bukanlah satu masalah belaka namun sekolah menutup mata atas satu ajaran mendasar untuk mengajarkan seseorang menjadi kaya atau paham modal atau keuntungan tentu menjadikan uang selalu berlimpah dengan keuntungan besar. Seorang kaya banyak memiliki aset, orang kaya selalu meningkatkan penghasilan dan aset sedangkan orang miskin berada pada tingkat pengeluaran dan liabiitas tinggi. 2 wajah perjuangan antara ayah kaya dan ayah berpendidikan itu bukan suatu cara menetapkan satu benar sedangkan sebaliknya daripadanya adalah salah. Ayah kaya berkata apabila kalian ingin kaya maka membaca dan memahami angka amat penting dilakukan. Ayah kaya meyakini ketika mengurus suatu bisnis atau keuntungan, begitu uang masuk ke kolom aset agar tetap kokoh. Bagi Kiyosaki ketergantungan hanya pada sekolah bukanlah satu masalah belaka namun sekolah menutup mata atas satu ajaran mendasar untuk mengajarkan seseorang menjadi kaya, menurutnya setelah meninggalkan bangku sekolah kebanyakan nilai bagus, dalam dunia nyata (di luar dunia akademis) dituntut sesuatu lebih dari sekedar gelar yakni keberanian, bernyali pintar, terampil, cerdik, gigih, ulet dan lihai, seringkali dalam dunia nyata orang yang unggul bukanlah pandai semata namun orang unggul adalah orang berani. Menjadi kaya adalah pilihan, menjadi miskin adalah berupa pilhan juga, pada dasarnya ketergantungan itu adalah meningkatkan aset menekan pengeluaran sebaliknya menjadi miskin apabila pengeluaran besar dan liabilitas meningkat, orang miskin bekerja untuk uang, orang kaya menciptakan uang.
  Bagi Kiyosaki bekerja adalah proses untuk belajar juga bekerja untuk uang, bagaimana mc Donald's sangat hebat dalam bisnis dan menghasilkan uang lebih banyak, Mr Donald's sangat hebat dalam sistem bisnis. Dalam membangun sistem bisnis atau dalam bekerja keterampilan terspesialisasi paling penting adalah penjualan dan pemasaran, keterampilan berkomunikasi seperti menulis, berbicara dan bernegosiasi itu penting untuk kehidupan sukses.
* Ditulis oleh Ahlan Mukhtari Soamole (Penulis adalah pegiat pertambangan)