Mohon tunggu...
Ahlan Mukhtari Soamole
Ahlan Mukhtari Soamole Mohon Tunggu... Ilmuwan - Menulis untuk menjadi manusia

Perjalanan hidup ibarat goresan tinta hitam yang mengaris di atas kertas maka jadilah penah dan kertas yang memberikan makna bagi kehidupan baik pada diri, sesama manusia dan semesta dan Ketekunan adalah modal keberhasilan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ekspansi Pertambangan

17 Juni 2021   14:25 Diperbarui: 17 Juni 2021   15:37 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Oleh : Ahlan Mukhtari Soamole*

Corak ekspansi pengusahaan tambang masif di Indonesia membuat makna penyatuan ideal seperti di cita-citakan kaum ekofeminisme tentang harmoni alam semesta nampak luput akibat kebijakan memudahkan untuk mengeskploitasi tambang menghilangkan keseimbangan lingkungan.

Ekspansi perusahaan mendominasi sektor pertambangan, konstruksi, tak lepas dari Negara turut leluasa membuka kran investasi tersebut. Salahsatu implikasi dari kekuatan adidaya pemodal untuk menumbuhkan kekuatannya baik secara politik, ekonomi. Pertarungan politik dunia global menawarkan ragam strategi, perang maupun proses pembudayaan selalu menjadikan kekayaan alam sebagai perebutan untuk menguatkan sendi kekuasaannya.

Negara adikuasa mengumpulkan segala kekuatan domestik meningkatkan produksi bahan tambang, energi, migas, mineral, batubara dll. Amerika Serikat pada abad 21 kekuatan melemah tersaingi oleh China dengan penguasaan tambang diberbagai wilayah di Indonesia pasca Soeharto kekuasaan Amerika Serikat melemah, pada masa Jokowi China berpeluang besar mengungguli Amerika Serikat berbagai macam proyek di Indonesia dikuasai oleh China termasuk pertambangan dan konstruksi. China secara politik menjadikan Indonesia sebagai sumber pemasok barangnya. Tak khayal bila Indonesia merupakan Negara eksportir terbesar ke China.

Sebagaimana diberitakan media menurut Wilda Asmarini.2020. RI Incar Ekspor Batubara ke China capai 200 juta ton di 2021. CNBC Indonesia : Jakarta. Dari kesepakatan APBI mengharapkan komoditas batubara terekspor pada 2021 lebih dari 200 juta ton. Sedangkan berdasarkan data Kepabaenan China total ekspor Indonesia ke China untuk batubara periode januari-september 2020 mencapai 4,9 miliar usd, pada bahan tambang Nickel dari BPS per oktober 2020 nilai ekspor ferro alloy nickel mencapai 474 juta usd secara akumulasi periode januari sampai oktober 2020 nilai ekspor FeNi sebanyak 3,5 milliar USD. Menurut Van Der.2018. Memperhitungkan Jumlah Perusahaan China di Indonesia.

Tercatat ekspansi perusahaan pertamabngan dan konstruksi China mencapai 2000 perusahaan, menurut BKPM sebelum beralih ke kementrian investasi melaporkan realisasi investasi (2010-2017) untuk proyek asal China 6.138 proyek, sisahnya sebanyak 3.417 proyek dari Hongkong totalnya 2076. Bila dihitung untuk 2018 semester 1 menembus jumlah 13.500 proyek. Perhitungan ekspansi China terhadap investasi belum termasuk dengan keleluasan hadirnya omnibus law khusus kemudahan mengurus izin usaha pertambangan tentu peningkatan masif dari sebelumnya. Dibandingkan China, ekspansi Amerika Serikat terkenal pada masa Soeharto era pembangunan ekonomi didominasi kapitalisme AS melalui kebijakan PMA 1967 menghadirkan perusahaan besar PT. Freeport mengeruk sumber daya mineral di Ppaua semenjak 1967 hingga saat ini. Diperkirakan eksploitasi per rate/ hari adalah 2000 tonase emas.

Dampak berkepanjangan pada perseturuan global pertarungan elit kerap intervensi kebijakan Negara tentu kepentingan ummat terabaikan, segelintir kelompok investor politik menguasainya. Susan George mengungkapkan istilah kelompok menyatu dalam republik pasar bebas negara dan kekayaan alam dieksploitasi untuk kepentingan sepihak. Akibatnya, pertentangan bersifat pembudayaan itu melahirkan disparitas berbagai kelas kaum termarjinalkan dari kehidupannya.

Dampak dari ekspansi tambang adalah mengecil ruang hidup aktivitas masyarakat, ruang hidup tereksploitasi, bertani, nelayan, penghargaan atas hutan kemudian rusak (land clearing) sejatinya hutan ideal telah tumbuh alami memberikan harmoni terhadap kehidupan. Seperti eksploitasi tambang perusahaan China menimbulkan pencemaran. Seperti pencemaran air danau Sagea Halmahera akibat masifnya eksploitasi tambang salahsatu perusahaan China, berbagai dampak pembabatan hutan, pencemaran bahan-bahan tambang area danau maupun pemukian masyarakat. Menurut Raja Eben Lumbanrau.2021. Di mana ada tambang disitu ada penderitaan dan kerusakan lingkungan, nelangsa warga dan alam di lingkar tambang. BBC ; Jakarta. Mengungkapkan pertambangan beroperasi besar merusak lingkungan, membungkam masyarakat lingkar tambang meski produksi komoditas tambang tinggi sebagaimana kasus di tahan 69 orang dikriminalisasi dan lebih dari 700.000 hektar lahan rusak.

*Ditulis oleh Ahlan Mukhtari Soamole (Penulis adalah mahasiswa Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia-Makassar)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun