Mohon tunggu...
Mohamad Agus Yaman
Mohamad Agus Yaman Mohon Tunggu... Freelancer - Seniman

kreator Prov. Kep. Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peristiwa Perang Ketupat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

2 Januari 2020   10:13 Diperbarui: 2 Januari 2020   10:12 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi tari kreasi Taber (Bebantan)

Nama Upacara : PERISTIWA PERANG KETUPAT

Naskah dan tujuan upacara : masyarakat kebudayaan daerah  yaitu peragaan perang ketupat dan Naber Kampung.

Waktu penyelenggaraan Bulan Rajab atau pada perayaan bulan Ruwah menjelan bulan Ramadhan

Tempat penyelenggaraan di Tempilang (Pasir Kuning)

Jalannya Upacara:

Peristiwa adat perang ketupat pertama kali muncul pada zaman penjajahan belanda. Waktu itu penduduk asli kebebasannya sangat terbatas dan selalu dihantui oleh perasaan takut dengan orang-orang asing yang menjajah pada masa itu, namun walaupun begitu rupanya masih sempat juga bagi penduduk desa untuk menghibur hati masyarakat walaupun dengan perasaan sangat tertekan.

Upacara adat ini dipelopori oleh suatu badan yang diberi nama Ketua Empat yang terdiri dari 4 (empat) orang pelopor yang bekerjasama dengan seorang Dukun. 

Ketua 4 (empat) bersama sang dukun menyusun program kerja, kemudian diajukan rencananya itu kepada pengurus GEGADING. Bila semua orang yaitu ke 6 (enam) pemuka masyarakat telah sepakat berarti acara perang ketupat dapat dilaksanakan.

Berita gembira ini disebarluaskan kepada khalayak ramai yang sudah barang tentu disambut dengan rasa gembira oleh masyarakat. Peristiwa yang bersejarah ini selalu dirayakan pada bulan Rajab atau pada permulaan bulan Arwah menjelang bulan RAMADHAN.

Kegiatan orang kampung yang pertama adalah gotong royong membersihkan perkarangan rumah, selokan-selokan di masjid tempat mereka beribadah, dan yang sangat menarik adalah mereka bergotong royonh menghiasi balai pertemuan GEGADING. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun