Mohon tunggu...
Rg Bagus Warsono
Rg Bagus Warsono Mohon Tunggu... Editor - Sastrawan

Rg.(Ronggo) Bagus Warsono lebih dikenal dengan Agus Warsono, SPd.MSi,dikenal sebagai sastrawan dan pelukis Indonesia. Lahir Tegal 29 Agustus 1965.Tinggal di Indramayu.Mengunjungi SDN Sindang II, SMP III Indramayu, SPGN Indramayu, (S1) STIA Jakarta , (S2) STIA Jakata. Tulisannya tersebar di berbagai media regional dan nasional. Redaktur Ayokesekolah.com.Pengalaman penulisan pernah menjadi wartawan Mingguan Pelajar, Gentra Pramuka, Rakyat Post, dan koresponden di beberapa media pendidikan nasional. Mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia. Tinggal di Indramayu.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Jumlah Antologi Apakah Sama Jumlah Penyair?

19 Juli 2018   19:29 Diperbarui: 19 Juli 2018   20:04 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Zaman sebelum tahun 2000, antologi adalah idaman bagi seorang penyair. Apalagi jika diterbitkan oleh penerbit. Dan apalagi bila penulisnya mendapat royalty dari penerbitan itu.

Antologi pun menjadi pilihan pembaca di perpustakaan-perpustakaan sekolah dari berbagai jenis bacaan pelajar dan mahasiswa. Maka tak ayal lagi bila pengarangnya melekat dengan judul antologi. Ketika itu Anak Laut Anak Angin, Laut Belum Pasang, Perahu Kertas, Karangan Bunga, salemba, Blus Untuk Bonie dan lain-lain adalah nama-nama antologi yang kuingat. Buku-buku itu adalah buku-buku yang termasuk dipinjam bergantian oleh para pelajar dan mahasiswa di perpustakaan. Bahkan ada yang sampai seminggu belum dikembalikan.

Zaman tlah semakin maju, penyair tak perlu lagi menunggu antologinya disponsori diterbitkan oleh penerbit, tetapi dapat diterbitkan kapan saja karena penerbit publishing terdapat-dimana-mana. 

Antologi pun kemudian muncul begitu banyak sampai-sampai lupa siapa pengarangnya. Jangankan siswa, guru bahasa pun tak sanggup menghapal nama antologi dan pengarangnya walau antologi itu antologi terkenal. Maka setelah itu (tahun 2000) sedikit sekali bahkan tak ada lagi test dalam mata pelajaran bahasa Indonesia tentang apa judul dan pengarang antologi penyair-penyair modern.

Pasalnya dikarenakan sastra khusus puisi berkembang pesat. Penyair tumbuh semakin banyak, sebuah kegairahan sastra Indonesia yang menunjukan bahwa kecintaan terhadap sastra telah pada implementasi nyata berupa karya. Mereka tidak saja sebagai pecinta sastra Indonesia tetapi juga sebagai pelaku sastra.

Kegembiraan itu menimbulkan sebuah pertanyaan, apakah banyak pecinta sastra (khusus puisi) atau banyakan penyairnya. Jika terjadi banyak penyair timbang pembaca maka dalam judul tulisan ini sangat beralasan bahwa jumlah antologi sama dengan jumlah penyair.

Antologi pun akhirnya menjadi semacam pengukuhan sosok seorang penyair. Anggapan yang terkadang menjadi pembenaran walau tidak harus bahwa seorang penyair dibuktikan dengan memiliki antologi.

Pertanyaannya timbul apakah pengertian antologi itu harus diterbitkah? Tentu jawabnya tidak sebab arti harfiahnya dalah kumpulan puisi bukan kumpulan puisi yang diterbitkan penerbit. Kumpulan puisi adalah sekumpulan puisi. Pendek Kata mau ditaruh di baskom atau di dalam map atau di buku tulis itu antologi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun