Doeloe sekali, 30 tahun yang lalu putra-putri Gunungkidul datang ke Indramayu untuk menjadi guru sekolah dasar. Kini mereka sudah pada pensiun dan ada yang akan memasuki pensiun. Disamping untuk mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan sebagai guru, ada desakan yang berasal dari situasi alam waktu itu. Pada saat itu Gunungkidul terkenal daerah yang miskin karena situasi alam yang tidak mendukung.Â
Perbukitan kapur, gunung berupa batuan, dan meski menghadap samudra tetapi tak mendukung perikanan. Pendek kata saat itu bagi pemuda-pemudi disana tidak ada minat untuk mengembangkan daerahnya kecuali beradu nasib merantau di daerah lain.
Selang 30 tahun kemudian seakan dunia terbalik. Gunungkidul telah menjadi daerah subur daerah yang maju pertaniannya juga pariwisata dan industri pendukung pariwisata yang sangat pesat.
Seorang guru asal Gunungkidul yang kini menjelang pensiun tak
membayangkan untuk dapat kembali pulang ke kampung halamannya. Dan seumpama dipaksakan pun Ia akan tertinggal dengan kehidupan warga di sana.
Gunungkidul kini menjadi daerah industri pariwisata yang unggul setelah Jogyakarta semakin padat dan semakin modern. Daerah yang makin maju itu tentu saja membuat segala sesuatu berubah terutama dalam ekonomi masyarakat.Â
Guru Indramayu asal Gunungkidul tak akan bisa kembali ke kampung halamannya karena jalan-jalan di sana sudah sangat baik dengan tujuan ratusan objek wisata, dan jelas rumah-rumah itu punya nilai ekonomis tinggi. Jadi Indramayu kampung-halamanmu juga . (rg bagus warsono, 2-02-2018)