Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Taufiq Kasrun Kembali ke Rumah Besar Muhammadiyah

28 November 2020   12:04 Diperbarui: 1 Desember 2020   09:32 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taufiq Kasrun di sela latihan di Lapangan Unesa Ketintang Surabaya. Foto: pshw

Taufiq Kasrun di sesi latihan bersama PS Hizbul Wathan. Foto: pshw
Taufiq Kasrun di sesi latihan bersama PS Hizbul Wathan. Foto: pshw

Taufiq Kasrun bergabung dengan PS Hizbul Wathan (PSHW) pada Februari 2020. Kala itu, dia dikontak langsung Presiden PSHW Dhimam Abror Djuraid.

"Tanpa pikir panjang saya iyakan. Saya tahu tim baru ini (PSHW, red) punya misi. Punya tujuan lain di luar sepakbola, yaitu dakwah. Saya senang berada di tim ini," begitu tutur Taufiq.

Meski sudah menyatakan kesiapan, Taufiq belum bergabung dengan PSHW. Ini karena dia masih mengikuti Kursus Pelatih Lisensi B di Bali. Sehingga dia tidak bisa memerkuat PSHW saat melakoni laga perdana Kompetsi Liga 2 melawan Persijap Jepara, 15 Maret 2020. Kala itu, PSHW harus kalah 1-0 lewat tendangan penalti.

Pemain dengan tinggi 176 itu, baru resmi teken kontrak dengan PSHW pada September 2020. Sayang, meski sudah dua bulan mengikti pemusatan latihan (TC) di Surabaya, keinginan Taufiq tampil di Liga 2 harus dipendam. Ini setelah PSSI menunda kompetisi di semua kasta lantaran tidak ada izin dari kepolisian. Kompetisi Liga 2 rencananya dimulai lagi pada Februari 2021. Namun tanggal berapa dimulai belum ada kepastian. 

Kehadiran Taufiq memang diharapkan Yusuf Ekodono, head coach PSHW. Yusuf ingin pemain berpengalaman yang bisa menjadi pemimpin di barisan pertahanan. Dan dia tahu hal itu ada pada diri Taufiq Kasrun.

Begitu pun bagi Taufiq, bergabung dengan PSHW seperti kembai ke rumah besar Muhamadiyah. Rumah yang dulu menjadi cikal bakal meniti karir sepakbolanya.

Taufiq dikenal pemain berdedikasi. Tak salah bila di beberapa klub yang pernah dibelanya, Taufiq acap kali dipercaya mengemban tugas sebagai kapten. Dan dia selalu membuktikan dengan tampil ngotot.

"Saya tidak pernah mau main 60-70 persen. Saya selalu main 100 persen," katanya. 

Taufiq dikenal pemain yang menjunjung sportivitas. Dia tak pernah larut dan kompromi maupun konsensus terselubung dalam sepakbola. Baginya, sepakbola tak boleh tercederai oleh permainan kotor.

Ketika banyak pemain diam, Taufiq berani bicara soal ketidakberesan. Bicara apa adanya. Dengan segala risiko yang akan diterima. Baginya, kebenaran itu harus disampaikan. Seperti prinsip berkomunikasi Rasulullah, "Qulil haqqa walau kana murron" (Katakanlah apa yang benar walau pun pahit rasanya). (agus wahyudi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun