Mohon tunggu...
Agustya Puji S
Agustya Puji S Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa KKN Reguler DR 75 UIN WALISONGO SEMARANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ajak Warga Pakai Masker Merah Batik Covid-19

24 November 2020   20:30 Diperbarui: 24 November 2020   20:40 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

sampai saat ini masih menjadi wabah yang sangat sulit untuk dihentikan penularannya di Indonesia. Hal ini terbukti sudah hampir 8 (delapan) bulan virus corona menetap dan tak sedikit yang tertular hingga akhirnya meninggal dunia. Berdasarkan web portal Satuan Tugas Penanganan COVID-19, jumlah terpapar virus corona di Indonesia update 13 November 2020 sebanyak 457.735 jiwa. 

Salah satu penyebab semakin meningkatnya jumlah angka ini adalah tidak patuhnya masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan, yaitu tidak memakai masker saat keluar rumah. Beberapa penelitian tentang influenza, penyakit serupa influenza (influenza-like illness) dan coronavirus pada manusia memberi bukti bahwa penggunaan masker dapat mencegah penyebaran percikan yang dapat menyebabkan infeksi dari orang yang terinfeksi ke orang lain dan kemungkinan kontaminasi lingkungan akibat percikan tersebut.

Pandemi tidak menutup akses pendidikan termasuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo yang tetap dapat dilaksanakan dari rumah. Melihat fenomena banyak warga di lokasi pengabdian KKN enggan memakai masker, mahasiswa berinisiatif untuk membuat masker yang kemudian dibagikan ke warga sekitar. 

Ada berbagai macam faktor yang menyebabkan penduduk setempat meninggalkan masker yang mereka miliki di rumah saat bepergian. Salah satu warga mengungkapkan bahwa masker yang tidak nyaman saat digunakan dan merasa susah bernafas karena tidak terbiasa dengan penggunaan masker.

Masker dibuat dengan memanfaatkan sisa kain perca dan hanya membutuhkan alat serta bahan yang sederhana. Kain sengaja dipilih dengan motif batik dengan alasan dapat memberikan kesan estetik tersendiri bagi yang memakainya. Proses yang cukup rumit dalam membuat masker, mengharuskan adanya kejelian dan ketelitian dalam mengikuti setiap step by step-nya. 

Diawali dengan pembetukan pola yang disesuaikan dengan bentuk wajah orang dewasa, kain yang ada siap dipotong mengikuti pola yang telah tersedia. Perlunya memperhatikan pula tali masker yang menjadi bagian cukup penting karena akan mempengaruhi kenyamanan masker saat dipakai ditelinga. Setelah semua bagian terpotong sesuai bentuk yang diinginkan, kemudian memasuki proses penjahitan untuk menyatukan per potongan bagian.

Harapan mahasiswa dari adanya bentuk pengabdian kecil seperti ini dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat. Sudah seharusnya kita saling bahu membahu untuk memberantas wabah yang tak kunjung hilang dari muka bumi ini. 

Para pekerja tenaga medis fokus untuk mengobati pasien yang terpapar virus corona, sedangkan kita sebagai masyarakat Indonesia yang bernegara hukum sudah sepatutnya mematuhi peraturan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan. Wabah yang besar dapat kita putus dari mata rantai yang terkecil dengan menggunakan masker saat keluar rumah.
Penulis :Tiyansi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun