Cuma mau liat aja, langkah2 konkrit Badrodin Haiti dalam mengendalikan satuannya karena sebelum ini pernah diberitakan juga adanya satgas-satgas khusus yg bergerak tidak dibawah koordinasi Wakapolri (Plt Kapolri) Badrodin Haiti.
Jika Polisi menjadikan BW sebagai tersangka dengan persangkaan mengarahkan saksi palsu, bukankah yg diduga dilakukan Polisi seperti diberitakan Tempo adalah hal yang sama (atau bahkan lebih parah karena menggunakan kekuasaan dan pasukan untuk mengancam) ? Mengapa pola-pola sejenis seakan terdengar familiar ya, dalam kasus-kasus yg ditangani Polisi ?
Negeri ini membutuhkan Polri yg bersih, yg menggunakan kewenangan dan kekuasaannya yg besar mengayomi dan melindungi rakyat serta institusi-institusi negara lain, dan bukan untuk kepentingan-kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Kita semua menginginkan bukan hanya KPK yg kuat dan profesional (dan dalam konteks ini menurut saya masih perlu dibenahi), namun juga Polri yg kuat, bersih dan berwibawa. Tentu kita semua, jika melihat dengan jernih, bisa membedakan dengan mudah munculnya reaksi membela korps atau membela oknum yg patut diduga bermasalah. Jika dengan segala kondisinya, kini KPK juga dipaksa untuk berbenah dan menjalankan fungsinya secara lebih profesional, pertanyaan yang sama muncul kepada Kepolisian. Ini adalah kesempatan bagi Polri untuk melakukan banyak pembenahan internal. Maukah Polri melakukannya ?
Kita akan terus cermati seberapa jauh Polri ingin sungguh-sungguh berbenah diri.
Pak Polisi, ditunggu yaa ?*
Sumber: Tempo: Polisi mengancam dan mengintimidasi saksi KPK.
*Rakyatngarep.com
‪#‎SavePolri