Tentu spirit patriotisme tidak hanya harus diperlihatkan oleh segenap warga negara Indonesia tetapi juga oleh pemerintahan Prabowo-Gibran, terkhusus mereka yang akan mendapatkan amanah mengawal efisiensi anggaran ini. Tentu saja terutama mereka yang bertanggung jawab dalam Program MBG atau Danantara. Sebagaimana sudah diketahui publik bahwa beberapa presiden sebelumnya serta pemimpin agama diminta kesediaannya oleh Presiden Prabowo menjadi pengawas lembaga investasi baru ini. Mereka harus memastikan diri tidak mengkhianati amanah rakyat. Sebaliknya mereka harus rela berkorban untuk kepentingan rakyat dan negaranya, bukannya mengedepankan kepentingan golongan atau individu, sebab anggaran yang mereka kelola berasal dari rakyat.
Dengan demikian, pemerintahan Prabowo-Gibran harus meyakinkan masyarakat untuk mendukung efisiensi anggaran ini, bukannya membiarkan gelombang ketidakpercayaan semakin membesar. Sebagaimana diketahui, terkait efisiensi anggaran ini, massa yang mengatasnamakan diri Koalisi Masyarakat Sipil dan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ini telah menggelar aksi yang berpusat di Patung Kuda, dekat istana kepresidenan pada Senin (17/02). Mereka menggelar aksi bertajuk "Indonesia Gelap" sebagai protes terhadap sejumlah kebijakan yang mereka nilai meresahkan dan merugikan masyarakat, termasuk pemotongan anggaran pendidikan.
Selain mahasiswa, peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Wana Alamsyah juga ikut bersuara tentang Danantara. Dikutip dari Tempo.co (18/02/2025), Alamsyah menyebut rencana itu berisiko menyebabkan pengawasan keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)makin tidak transparan. Menurutnya, pembentukan Danantara berisiko melemahkan kewenangan penegak hukum seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Implikasinya, potensi korupsi di BUMN yang tergabung di Danantara akan meningkat.
Bagaimana dengan warganet (netizen)? Jatimtimes (18/02/2025) menurunkan berita berjudul "Ramai Ajakan Tarik Uang dari Bank BUMN, Imbas Isu Danantara?". Media ini menyebut bahwa setelah isu tentang Danantara mencuat, media sosial X ramai dengan ajakan untuk menarik uang dari bank BUMN.
OptimismeÂ
Bertentangan dengan kekhawatiran peneliti ICW dan netizen, Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang awalnya menyebut banyak orang yang kaget dengan Danantara berusaha meyakinkan masyarakat. Dikutip dari Detikfinance (18/02/2025), tokoh yang sekaligus menjabat Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) ini justru menyatakan bahwa melalui Danantara, perusahaan milik negara akan lebih transparan dan efisien karena manajemennya dapat mereka bawa dari mana saja. Misalnya bandara dan pelabuhan akan dikelola oleh orang-orang profesional.
Sebagaimana LBP, sebelumnya telah ada kalangan yang optimis bahwa Danantara adalah pintu gerbang Indonesia memasuki babak baru investasi. Mereka bahkan meyakini bahwa Danantara akan menjadi "mesin penggerak" investasi Indonesia untuk melaju cepat bersaing dengan Temasek di Singapura. Hal ini sebagaimana artikel dalam Suarakreatif.com (14/11/2024) berjudul "Danantara: Sang Penantang Baru Temasek di Asia Tenggara."
Bahkan ada kalangan yang berani memprediksi bahwa Danantara akan mampu melampaui Temasek, sebagaimana dilansir dari iNews.ID (15/01/2025). Media ini juga mengutip pendapat Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), Wihana Kirana Jaya. Di antara alasan yang dikemukakan adalah aset BUMN yang akan dikelola oleh Danantara jauh lebih besar dibanding Temasek di Singapura atau Khazanah di Malaysia.
 Jadi, tidak dapat dipungkiri bahwa efisiensi anggaran untuk MBG dan Danantara telah memicu kontroversi di tengah masyarakat sebagaimana dipaparkan di atas. Adapun spirit utama untuk melewati masa-masa pengetatan anggaran ini adalah patriotisme, baik kalangan masyarakat maupun pemerintah yang bertanggung jawab mengelola hasil efisiensi anggaran ini. Maka, MBG dan Danantara akan menjadi ujian bagi pemerintahan Prabowo-Gibran apakah mereka akan mendapatkan simpati dan kepercayaan dari masyarakat atau tidak. Maka negara jangan hanya berharap warganya menerima efisiensi anggaran dengan sikap patriotik, tetapi negara harus memberikan contoh patriotisme dengan tidak mengkhianati amanah rakyat, terkhusus melalui Program MBG dan Danantara.  Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI