Mohon tunggu...
Agus Tiranda
Agus Tiranda Mohon Tunggu... Mahasiswa

kesehatan dan psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penanaman Nilai-nilai Keagamaan Pada Generasi Modern Sekarang

10 Maret 2025   14:04 Diperbarui: 10 Maret 2025   14:04 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penanaman nilai-nilai keagamaan pada generasi modern saat ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk pengaruh globalisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan sosial yang cepat. Namun, upaya untuk menanamkan nilai-nilai tersebut tetap penting guna membentuk karakter dan identitas yang kuat pada generasi muda. Berikut ini beberapa pendekatan yang telah diterapkan dalam penanaman nilai-nilai keagamaan pada generasi modern:

1. Kegiatan Keagamaan Rutin

Kegiatan seperti hadrah dan yasinan rutin dapat menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam masyarakat. Misalnya, di Desa Pingkuk Magetan, kelompok hadrah yang terdiri dari ibu-ibu dengan 15 anggota melakukan latihan rutin setiap malam Kamis pukul 19.30 WIB. Selain itu, kegiatan yasinan yang melibatkan ibu-ibu, bapak-bapak, dan anak-anak dengan jumlah sekitar 50 orang dilakukan sebulan sekali pada pukul 19.30 WIB. Dampak dari kegiatan ini antara lain menenangkan hati, memperdalam pemahaman agama, mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW, dan meningkatkan kepedulian sosial di masyarakat.

2. Pendidikan Agama Islam yang Adaptif

Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dirancang secara adaptif dapat membantu remaja Muslim membangun karakter Islami yang kokoh dan relevan dengan kebutuhan zaman. Pendekatan ini mencakup integrasi nilai-nilai Islami ke dalam kurikulum, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran agama, serta keterlibatan aktif keluarga dan masyarakat. Hasilnya, remaja Muslim dapat meningkatkan kebanggaan terhadap identitas keagamaan dan memperkuat kemampuan mereka menghadapi tantangan era modern.

3. Internalisasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama

Generasi milenial rentan terhadap paham ekstremisme dan radikalisme akibat cara pandang yang cenderung melihat masalah agama secara hitam putih. Untuk mengatasi hal ini, internalisasi nilai-nilai moderasi beragama menjadi penting. Pendekatan holistik yang mengintegrasikan pendidikan formal dan non-formal, serta peran orang tua dan komunitas dalam memberikan contoh yang baik, dapat memperkuat internalisasi nilai-nilai moderasi beragama pada generasi milenial. Hal ini bertujuan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan toleran.

4. Metode Bercerita dalam Pendidikan Anak Usia Dini

Pembentukan prinsip-prinsip moral dan spiritual anak merupakan bagian penting dari proses pendewasaan yang terjadi selama tahun-tahun awal. Metode bercerita dapat digunakan sebagai alat untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak-anak. Penggunaan berbagai media, seperti boneka dan gambar, dapat membantu anak-anak memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Praktik ini dapat dilakukan dalam berbagai konteks dan terbukti efektif dalam membentuk kebiasaan baik pada anak sejak dini.

Dengan menerapkan pendekatan-pendekatan tersebut, diharapkan nilai-nilai keagamaan dapat tertanam kuat dalam diri generasi modern, sehingga mereka mampu menghadapi tantangan zaman dengan berpegang pada prinsip-prinsip moral dan spiritual yang kokoh.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun