Perhelatan piala dunia 2022 Qatar semakin menarik untuk ditonton. Fase penyisihan grup telah berakhir, dan memasuki babak 16 besar dengan sistem gugur, sebagaimana biasanya. Namun, di balik itu semua ada pesan yang harus kita ambil selama penyisihan ini.
Setelah melihat, menonton, dan mendengar kisah tentang pertandingan piala dunia 2022, saya berkesimpulan bahwa "jangan pernah meremehkan yang lemah. Yang kuat belum tentu menang. Yang lemah bisa jadi juara."
Mari kita lihat. Argentina, negara dengan dua bintang di dada (2 kali menjuarai piala dunia) dikalahkan Arab Saudi pada laga pembuka fase  grup C, dengan skor Argentina 1:2 Arab Saudi. Secara tim, kekuatan Argentina lebih dahsyat. Sebut saja mega bintang Lionel Messi, pemilik 7 Ballon d'Or, Angel Di Maria, Lautaro Martinez, Emiliano Martinez, Paredes, dan nama mentereng lainnya yang bermain di liga Eropa. Menilik kelemahan lini tengah Tim Tanggo itu, pelatih Arab Saudi, Roger Renard menyusun taktik meraih kemenangan pada pertandingan itu.
Jerman, negara dengan empat tropi piala dunia harus terpaksa mengakui kekuatan Jepang di bawah asuhan Hajime Moriyasu, dengan skor Jerman 1:2 Jepang pada laga pembuka grup E piala dunia 2022 Qatar. Jerman dengan para pemain bintang Bayern Munchen, menelan kekalahan dari Tim Samurai Biru. Rasanya, macan Asia semakin buas setelah tertinggal, Jerman 1:0 Jepang lewat titik putih. Come back yang sangat epik pada babak kedua membuahkan hasil maksimal yang membuat mereka berhasil memenangkan pertandingan itu. Nasib naas menimpa Jerman, dan terpaksa harus meninggalkan Qatar sebelum piala dunia berakhir.
Spanyol dengan permainan tiki-taka juga mengakui kekuatan Jepang. Besutan Luis Enrique dengan segudang pemain Barcelona ditekuk Spanyol 1:2 Jepang pada putaran ketiga babak penyisihan piala dunia 2022. Tim dengan satu bintang itu harus menelan kepahitan, namun akhirnya bertahan di Qatar karena mempunyai tabungan yang besar saat menjamu Kosta Rika, dan menang selisih gol atas Jerman.
Portugal sebagai pemenang Euro 2016 harus menelan kekalahan atas Korea Selatan dengan skor Portugal 1:2 Korea Selatan. Kita tahu, Portugal memiliki segudang pemain top, seperti Cristiano Ronaldo, Mega bintang sepak bola yang telah berlalang buana di sejumlah klub raksasa Eropa, dan sudah mengemas 5 trofi Ballon d'Or yang menjadi pesaing terberat Messi, Bruno Fernandez, Diogo Jotta, Pepe dan sejumlah nama mentereng lainnya belum mampu menandingi kekuatan Korsel di pekan ketiga fase grup HÂ piala dunia Qatar. Berkat serangan balik cepat, Korsel berhasil membalikan keadaan, dan menemani Portugal dari grup H melangkah ke babak 16 besar piala dunia Qatar.
Brazil sebagai negara satu-satunya pemegang piala dunia terbanyak berhasil dikalahkan Kamerun pada pekan ketiga penyisihan grup G piala dunia 2022. Skor Brazil 0:1 Kamerun membuat tim 5 bintang itu harus menelan kekalahan. Kita tahu, Brazil dihuni mayoritas pemain bintang dengan kelincahan, kekuatan, dan gaya permainan yang unik. Namun, Tim Zamba, harus mengakui kehebatan Kamerun melalui serangan balik cepat pada injury time dan membuat Kamerun unggul atas mereka.
Dari ulasan itu, kita menyadari bahwa tim besar, kandidat kuat juara piala dunia 2022 Qatar berhasil dikalahkan oleh tim kecil yang tidak mempunyai kekuatan apapun. Dalam sepak bola, tim dengan sejumlah bintang di dada belum tentu menang. Bola itu bulat. Taktik dan teknik di lapangan bisa saja merubah semuanya. Jangan pernah meremehkan lawan, karena mereka mempunyai ambisi untuk memenangkan pertandingan.
Mengutip ungkapan komedian Indonesia, Cak Lontong, "Jangan pernah bertanding dengan mereka, kalau kita mau menang". Salam Hormat!