Mohon tunggu...
Agustinus Tamen
Agustinus Tamen Mohon Tunggu... Sekolah bisa tamat, tapi belajar tak pernah tamat.

Freelancer, Jurnalis & Editor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Anak Kerang

27 Juli 2012   14:56 Diperbarui: 21 Agustus 2015   16:34 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya merasa sangat beruntung karena meskipun tidak pernah bertemu dengan “Mr. Ethos” Jansen Hulman Sinamo, apalagi mengikuti serial pelatihan Jansen Sinamo Work Ethos Training Center, namun saya berkesempatan membaca sekaligus memiliki sejumlah bahan-bahan pelatihan berupa buku-buku dan VCD dari Jansen Sinamo. Saya mendapatkan bahan-bahan tersebut dari “orang terdekat” yang pernah mengikuti The Ethos Leadership Training dari Jansen Sinamo Work Ethos Taining Center di Jakarta, November 2006 silam.

Salah satu bahan pelatihan Jansen Sinamo yang saat ini saripatinya akan saya bagikan kepada Pembaca adalah sebuah buku berjudul: “Mengubah Pasir Menjadi Mutiara” — adalah sebuah buku motivasi yang inspirasional. Jujur saja, buku kecil itu menjadi kebanggaan saya karena sangat inspirasional, sehingga berulang-ulang kali saya baca, meskipun hanya pada bagian-bagian tertentu yang saya suka saja.

“Kisah Anak Kerang” adalah bagian yang paling menarik dalam buku itu. Bahkan penulisnya, Jansen Sinamo, menyajikan kisah itu hingga dua kali dalam sebuah buku setebal 174 halaman itu. Pertama, pada bagian awal buku sudah dihantar dengan “Kisah Anak Kerang” yang luar biasa! Kedua, pada bagian penutup, halaman 159, kisah serupa disajikan kembali oleh penulisnya secara menggugah.

Dari buku itu saya menyimak bahwa bahan-bahan pelatihan “Mr. Ethos” Jansen Sinamo, misalnya berupa buku, banyak juga di-support oleh teman-temannya, antara lain teman internetnya, Chandra Pardede dari CocaCola Amatil Jakarta. Ia memang suka mengirim atau meneruskan kiriman gambar, puisi dan cerita-cerita inspirasional kepada banyak orang termasuk kepada Jansen Sinamo.

Maka, saya pun akan membagikannya kepada Pembaca agar para Pembaca mendapatkan spirit yang sama dari “Kisah Anak Kerang” yang pernah saya baca.

 

***

 

Pada suatu hari yang sendu, seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh kepada ibunya. Sebutir pasir tajam bagai belati memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.

Anakku, kata sang ibu sambil bercucuran air mata, Tuhan tidak memberikan kepada kita bangsa kerang sebuah tangan pun, sehingga ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Jadi, kuatkan hatimu, nak. Jangan lagi terlalu lincah. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu. Tegarkan jiwamu melawan rasa nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa engkau perbuat anakku, kata ibunya dengan pilu tetapi penuh kelembutan.

Anak kerang pun mencoba nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa perih bukan alang kepalang. Kadang kala, di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Tetapi tak ada pilihan lain. Ia terus bertahan. Dan dengan banyak air mata ia terus tegar, mengukuhkan hati, menguatkan jiwa, bertahun-tahun lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun