Mohon tunggu...
Agustino Pratama
Agustino Pratama Mohon Tunggu... Jurnalis - Desainer Grafis dan Bangunan, Konten Kreator, serta Penulis Amatir yang mood nya naik turun

"Siapa tak kenal binatang jalang, lihat diri sendiri penasaranmu hilang. Jangan menangis, diatas masih ada bintang." Seburuk apapun kita, kita selalu mempunyai kesempatan untuk memulai perubahan. Jangan pernah ragu untuk melangkah. Berpegang teguh pada satu prinsip, "Bukan menjadi orang lain untuk menjadi yang terbaik, jadilah diri sendiri yang pasti bisa menjadi seseorang yang lebih baik." - Agustino Pratama -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mahmudin dan Nurudin, "Nasi Goreng"

17 Januari 2018   00:09 Diperbarui: 17 Januari 2018   01:09 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Benar dugaanku." gumam Nurudin. "Tadi, mbak Selfi bilang dia baru belajar masak Nasi Goreng dari buku resep yang dibelinya. Katanya sih, Nasi goreng ini merupakan resep istimewa seperti Nasi Goreng ala Restoran di Kota."

"Lah, ternyata makanan uji coba toh?" timpal Mahmudin.

"Ya, maklum juga sih, mbak Selfi dan pak Wahyudi itu kan pengantin baru, jadi mungkin mbak Selfi baru belajar masak. Aku sering dengar ibu-ibu gosip di warung pak Lepi. Katanya, mba Selfi suka bagi-bagi makanan dengan resep barunya ke ibu-ibu." Jelas Nurudin. "Tapi, yang sering jadi topik omongan ibu-ibu, ya itu. Rasanya yang gak jelas. Atau mungkin saja rasa masakan mba Selfi gak sesuai dengan lidah orang-orang kita".

"Kenapa kamu tidak bilang dari tadi?" keluh Mahmudin.

"Aku sih, tak ingin dibilang memfitnah orang, Mud. Kalau kamu menilai setelah merasakan makanannya, kan penilaian itu dari pengalamanmu sendiri."

Tidak berapa lama, tiba-tiba mbak Selfi datang ke Pos Ronda sambil membawa lagi sepiring Nasi Goreng.

"Nah, benar dugaan saya, temannya mas Nurudin pasti sudah datang." kata mbak Selfi. "Ini mas, masih ada sepiring Nasi Goreng lagi dari saya. Khusus buat mas... Mas siapa Namanya?"

"Mahmudin." jawab Mahmudin, melongo.

"Iya. Ini buat mas Mahmudin." lanjut mbak Selfi. "Itung-itung buat ganjal perut mas. Rondanya kan masih lama."

"Eh, Anu ... Anu ..." Mahmudin berusaha mengeluarkan kata-kata, tapi tertahan.

"Anu kenapa Mud? Anu mu kenapa-kenapa?" ledek Nurudin, lalu tertawa melihat tingkah Mahmudin saat menerima Makanan dari Mbak Selfi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun